Grenjeng, (2/03/2017). Ketika kita mendengar kata barang bekas atau barang sisa, yang ada di benak kita saat itu adalah barang-barang tersebut sudah tidak bisa difungsikan lagi dan tidak ada harganya. Contohnya kain perca, kalender bekas, kardus bekas, dan juga sampah dari bahan plastik.
Namun berbeda dengan santriwati Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah (PPIDSPI). Dari barang-barang bekas tersebut, mereka mampu mengubah barang yang tak ada harganya menjadi sesuatu yang menarik dan mempunyai nilai jual.
Program “Hasta Karya Santri Darsya” ini merupakan salah satu program PPNI dari beberapa program PPNI yang lain, yang harus di ikuti oleh seluruh santriwati kelas niha’i (kelas akhir), sebagai bekal kreativitas untuk ke depannya.
Dalam program ini mereka di bagi menjadi beberapa kelompok/thoifah untuk membuat kerajinan dari barang-barang bekas tersebut yang nantinya akan diperjual-belikan. Acara ini dimulai pada hari jum’at, tanggal 3 Februari 2017 sampai hari jum’at tanggal 10 Februari 2017. Diawali dengan penyampaian materi mengenai cara berbisnis oleh ustadz Abu Fatiah Al Adnani. Setelah hasta karya itu jadi, mereka akan di bimbing bagaimana cara berbisnis dari sesuatu yang kecil namun menghasilkan sesuatu yang lumayan, dan mendapat harga jual yang tinggi.
Siapa sangka dari kardus bekas bisa di ubah menjadi tempat pensil duduk, box hias, papan nama, album foto dan lain-lain. Begitu juga dengan barang-barang bekas lainnya bisa dijadikan barang-barang antik nan cantik, seperti; sara, bunga tulip hias, paper bag dan pernak pernik cantik lainnya.
MasyaAllah…betapa antusiasnya para santriwati mengikuti program ini, sehingga hasil dari kesungguhan dan kekompakannya sangat memuaskan. (Asma’)
