BerandaKajianTafsirMemahami Surat Al Fatihah

Memahami Surat Al Fatihah

- Advertisement -spot_img

Surat Al Fatihah.

Surat ini dinamakan Fatihatul Kitab karena Al Qur’an diawali dengannya. Ia juga merupakan surat yang akan ditulis pertama kali oleh orang yang hendak menulis mushaf. Ia juga merupakan surat yang pertama kali akan dibaca oleh orang yang membaca Al Qur’an. Ia bukan merupakan surat yang diturunkan pertama kali. Ada yang berpendapat bahwa ia adalah surat makkiyah tetapi ada juga yang berpendapat bahwa ia adalah surat madaniyyah.

Nama-Nama Surat Al Fatihah

Ia memiliki beberapa nama. Di antaranya adalah: Fatihatul Kitab, Ummul Kitab, As Sab’u al matsani, Suratul Hamdi, Suratus Shalah, dan Al Waqi’ah. Sebagaimana yang terdapat dalam beberapa hadits Rasulullah. Di antaranya adalah :

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِى وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِى أُوتِيتُهُ

“Alhamdulillahi Rabbil ‘Aalamiin adalah 7 ayat yang diulang-ulang (as sab’u al matsani) dan (bagian) al Qur’an yang diturunkan kepada saya.” (HR. Al Bukhari & Ahmad)

Kita membaca surat Al Fatihah dalam sehari semalam tidak kurang dari 17 kali. Tetapi masih banyak di antara kita yang tidak memahami isinya apalagi menghayatinya.

Padahal separuh pertama dari surat Al Fatihah berisikan du’aul ‘ibadah (doa ibadah), dan separuh kedua berisikan du’aul mas’alah (doa permintaan). Apa itu itu doa ibadah (du’aul ‘ibadah)? dan apa itu doa permintaan (du’aul mas’alah)? Dan apa perbedaan antara keduanya? Kelihatannya ini adalah point yang cukup menarik untuk kita tela’ah dan kaji bersama.

Sebagaimana yang disebutkan dalam kitab “Asma’ul Husna” Juz 11/Hal 22 bahwa Du’aul Ibadah adalah ikrar dan pengakuan seorang hamba bahwa Allah adalah Dzat yang menetapkan segala sesuatu dan Dzat yang mengatur. Ia juga bermakna seorang hamba menampakkan sikap tawadhu’, rendah diri, dan senantiasa membutuhkan keagungan-Nya, memperbanyak berdzikir, memuji, dan mengagungkan-Nya. Sebagaimana kutipannya :

أما دعاء العبادة فالإقرار العبد أن اللّه هو المقدر المدبر. و أن يظهر العبد بمظهر التواضع والذل والافتقار إلى عظمة الله، ويكثر من ذكره وتعظيمه

Sedangkan Du’aul Mas’alah adalah memohon kepada Allah apa-apa yang bermanfaat bagi orang yang berdo’a, dan meminta agar dihindarkan dan dijauhkan dari apa saja yang membahayakannya. sebagaimana kutipan dalam kitab asma’ul husna, 3/16 :

فإن دعاء المسألة هو طلب ما ينفع الداعي وطلب كشف ما يضره أو دفعه

Setelah kita memahami makna doa ibadah dan doa mas’alah. Lalu apa perbedaan atau kaitan antar keduanya ?

Setiap du’aul ‘ibadah mengharuskan adanya du’aul mas’alah, artinya ketika seorang hamba meyakini bahwa Allah adalah Dzat yang menetapkan segala sesuatu dan mengaturnya, keyakinan itu akan mendorongnya untuk selalu memohon dan meminta hanya kepada-Nya. Dan setiap doa mas’alah mengandung doa ibadah, artinya ketika seorang hamba berdo’a, memohon, dan meminta kepada Allah maka itu merupakan sebuah ibadah atau bentuk keyakinan dia bahwa Allah adalah Dzat yang mengatur dan menetapkan segala sesuatu. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Baqarah : 186

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang-orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.”

Ayat di atas mencakup dua macam doa, mas’alah dan ibadah. Sehingga makna “ujiibu da’watadda’i idzaa da’an” adalah Saya (Allah) akan memberinya (orang yang berdo’a) jika ia meminta (doa mas’alah), dan saya akan memberinya pahala jika ia beribadah kepada-Ku (doa ibadah).

Setelah memahami penjelasan di atas, sekarang marilah kita melihat surat Al Fatihah yang terdiri dari 7 ayat. Ayat yang pertama hingga ayat yang keempat mengandung doa ibadah, sedangkan ayat yang kelima hingga ayat yang ketujuh mengandung doa mas’alah.

Kita memohon kepada Allah agar diberikan keistiqamahan di atas tauhid yang murni. Beribadah hanya kepada Allah dan memohon pertolongan hanya kepada-Nya. Kita juga memohon agar Allah senantiasa memberikan hidayah petunjuk jalan yang lurus yaitu Dinul Islam yang Allah ridhoi. Yaitu jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang Allah berikan nikmat. Baik itu para Nabi, para Shiddiqin, para Syuhada’, maupun para Shalihin. Agar Allah memudahkan kita untuk memahami Dinul Islam ini. Agar Allah memudahkan kita untuk mengamalkan dan mengajarkannya. Sehingga kita dipermudah oleh Allah dalam meniti jembatan Shirath yang terbentang di atas punggung Neraka Jahannam secepat kilat. Karena faktor yang menentukan bisa dan tidaknya seseorang meniti jembatan Shirath atau cepat dan lambatnya seseorang menitinya tergantung keistiqomahannya di atas Dinul Islam ini. Kita juga memohon agar dihindarkan dari jalan orang-orang yang dimurkai dan jalan orang-orang yang sesat.

Dan tentunya apa yang kita minta dan mohon itu akan lebih diijabahi oleh Allah jika kita memahami maknanya dan mendahului dengan puji-pujian kepada Allah (tsana’ alaih), atau kita dahului dengan doa ibadah. Sebagaimana yang diajarkan dalam surat Al Fatihah ini.

Maka marilah kita mencoba menelaah dan mengkaji surat ini sedikit demi sedikit. Berusaha memahami maknanya, mentadabburi dan merenungkannya. Sehingga ketika kita membacanya di dalam shalat, maka shalat kita akan lebih terasa bermakna dan khusyu’.

Barangkali itulah yang menjadikan banyak kaum muslimin yang shalat tetapi shalat mereka tidak mampu mencegah mereka dari perbuatan keji dan mungkar. Karena shalat mereka tidak berkualitas. Tidak memahami dan menghayati makna dari setiap ayat dan doa yang ia baca dalam shalatnya. Shalatnya hanya gerakan-gerakan kering tanpa ruh. Allahumma Taqabbal Shalaatana wa Qiyaamana.

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat. Wallahu a’lam bish showaab. Al haqqu mirrobbika. (Ust. Taufiqurrahman)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

1 KOMENTAR

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami