Tulisan ini merupakan kelanjutan tulisan sebelumnnya tentang bagaimana pendidikan anak usia 4-10 tahun.
Makan Bersama Anak Sembari Memberikan Pengarahan dan Meluruskan Kekeliruan Mereka
Umar bin Abu Salamah bercerita, βKetika masih kecil, aku berada di pangkuan Rasulullah dan tanganku menjalar ke mana-mana di atas nampan. Rasulullah bersabda kepadaku, βHai bocah, sebutlah nama Allah (berdoa), makanlah dengan tangan kanan, dan makanlah makanan yang ada di dekatmu.β Maka senantiasa seperti itulah cara makanku sesudahnya. (HR. At Tirmidzi, Kitab Shifatul Qiyamah, 2516)
Abdullah bin Umar tidak pernah melakukan shalat malam, maka Rasulullah bersabda, βSebaik-baik lelaki adalah Abdullah bin Umar seandainya dia shalat malam.β Sesudah itu, dia hanya tidur sebentar saja setiap malamnya (HR. Muslim, Kitab Fadhuish Shahabah, 4528)
Β
Berlaku Adil Kepada Anak, Tanpa Membedakan Laki-laki atau Perempuan
Nuβman bin Basyir pernah datang kepada Rasulullah lalu berkata, βSungguh, aku telah memberikan sesuatu kepada anak laki-lakiku yang dari Amarah binti Rawwahah, lalu Amarah menyuruhku untuk menghadap kepadamu agar engkau menyaksikannya, ya Rasulullah.β Rasulullah bertanya, βApakah engkau juga memberikan hal yang sama kepada anak-anakmu yang lain?β Ia menjawab, βTidak.β Rasulullah bersabda, βBertakwalah kamu kepada Allah dan berlaku adillah kamu di antara anak-anakmu.β Β Nuβman pun mencabut kembali pemberiannya. (HR. Bukhari, Kitab Hibah, 2398)
Β
Melerai Anak yang Terlibat Perkelahian
Rasulullah pernah memisahkan dua bocah yang terlibat dalam perkelahian. Beliau meluruskan pemikiran mereka dan menyerukan kepada orang-orang dewasa untuk menangkal kedzaliman (Lebih jelasnya lihat hadits Muslim, Kitab Birr wash Shilah, 4681)
Β
Gali Potensi Mereka
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, βDi antara pepohonan yang tumbuh di daerah pedalaman terdapat sebuah pohon yang dedaunannya tidak pernah gugur, dan itulah perumpamaan seorang muslim. Ceritakanlah kepadaku pohon apakah itu?β Orang-orang menebaknya dengan beragam pepohonan yang tumbuh di daerah pedalaman tersebut. Ibnu Umar berkata, βDalam hatiku terbetik bahwa pohon yang dimaksud adalah pohon kurma, tetapi aku merasa malu untuk mengutarakannya (karena saat itu usiaku masih sangat muda). Selanjutnya, mereka pun menyerah dan berkata, βCeritakanlah kepada kami wahai Rasulullah, pohon apakah itu?β Rasulullah menjawab, βItulah pohon kurmaβ.β(Muttafaqun βalaih)
Β
Rangsang dengan Hadiah
Rasulullah pernah membariskan Abdullah, Ubaidillah dan sejumlah anak-anak pamannya, Al Abbas, dalam suatu barisan, kemudian beliau bersabda, βSiapa yang paling dahulu sampai kepadaku, dia akan mendapatkan (hadiah) ini.β Mereka pun berlomba lari menuju tempat Rasulullah berada. Setelah mereka sampai di tempat beliau, ada yang memeluk punggung dan ada pula yang memeluk dada beliau. Rasulullah menciumi mereka semua serta menepati janji kepada mereka (Majmuβuz Zawaid: IX, 17)
Menghibur Anak Yatim dan Menangis Karena Mereka
Rasulullah bersabda, βAku dan pengasuh anak yatim itu di surga seperti ini.β Beliau menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah dengan meregangkan sedikit saja (Β Bukhari, Kitab Thalaq, 4892 dan Kitab Adab, 5556; Tirmizi, Kitab Barri wash Shilah, 1841)
Rasulullah pernah menciumi dan bercucuran air mata ketika melihat anak-anak Jaβfar menjadi yatim karena ayahnya gugur dalam medan perang. Beliau juga menghibur mereka (Lebih jelasnya lihat hadits Ahmad, Musnaddul Anshar, 25839 dan Musnadul Ahli Baith, 1695}
Β
Tidak Merampas Hak Anak Yatim
Rasulullah bersabda, βYa Allah, sesungguhnya aku mengharamkan hak dua orang lemah, yaitu anak yatim dan wanita.β (Ibnu Majah, Kitab Adab, 3668 dan Ahmad Musnadul Muktsirin, 9289)
Dengan demikian, seleksilah benar-benar harta kita. Adakah di dalamnya hak anak yatim yang kita rampas? Sebab, ancaman memakan harta mereka begitu jelas dan gamblang.
Melarang Bermain Saat Setan Berkeliaran dan Lindungilah dari penyakit βAin
Rasulullah bersabda, βApabila malam mulai gelap (malam telah tiba), tahanlah anak-anak kalian, karena setan saat itu sedang bertebaran. Apabila telah berlalu sesaat dari waktu maghrib, lepaskanlah merekaβ¦.β
Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah melihat anak yang sedang menangis kemudian beliau bersabda, βMengapa bayi kelian menangis? Mengapa tidak kalian ruqyah dari penyakit βain?β (Shahih Al Jamiβ, 5662)
Β
Mengajari Adzan dan Shalat
Abu Mahdzurah bercerita, βAku bersama 10 orangΒ remaja berangkat bersama Rasulullah dan rombongan. Pada saat itu, Rasulullah adalah orang paling kami benci. Mereka kemudian menyerukan adzan dan kami yang 10 orang remaja ikut pula menyerukan adzan dengan maksud mengolok-ngolok mereka. Rasulullah bersabda, βBawa kemari 10 orang remaja itu!β Beliau memerintahkan, βAdzanlah kalian!β Kami pun menyerukan adzan.
Rasulullah bersabda, βAlangkah baiknya suara anak remaja yang baru kudengar suaranya ini. Sekarang pergilah kamu dan jadilah juru adzan buat penduduk Mekkah.β Beliau bersabda demikian seraya mengusap ubun-ubun Abu Mahdzurah, kemudian beliau mengajarinya adzan dan bersabda kepadanya, βTentu engkau sudah hafal bukan?β Abu Mahdzurah tidak mencukur rambutnya karena Rasulullah waktu itu mengusapnya (Ahmad, Musnadul Makkiyah, 14833)
Mengenai shalat, Rasulullah bersabda, βAjarilah anak-anak kalian shalat sejak usia 7 tahun dan pukullah ia karena meninggalkannya bila telah berusia 10 tahun.β (Tirmizi, Kitab Shalat, 372 dan Abu Dawud, Kitab Shalat, 418)
Anas bin Malik berkata, βPada suatu hari aku pernah masuk ke tempat Rasulullah dan yang ada hanyalah beliau, aku, ibuku, dan Ummu Haram, bibiku. Tiba-tiba Rasulullah menemui kami lalu bersabda, βMaukah bila aku mengimami shalat untuk kalian?β Kala itu bukan waktu shalat. Maka salah seorang berkata, βBagaimana Anas di posisikan di dekat beliau?β Beliau menempatkanku di kanan beliau lalu beliau shalat bersama kamiβ¦β (As Silsilatush Shahihah, 140)
Tanpa cangung, Rasulullah mengajak anak shalat berjamaah meski tak ada orang selain anak tersebut, tanpa ragu pula, beliau mengangkat pemuda yang membencinya untuk menjadi tukang adzan atau muadzin kota Mekkah.
Β
Mengajari Anak Sopan Santun dan Keberanian
Sebagaimana yang telah dijelaskan, bahwa Rasulullah pernah meminta izin kepada anak ketika beliau hendak memberi minum kepada tamu yang dewasa terlebih dahulu sebelum dia. Namun anak itu menolak. Saat itu Rasulullah tidak bersikap kasar dan tidak menegurnya.
Di antara keberanian yang beretika ialah anak tidak dibiarkan berbuat sesuatu dengan sembunyi-sembunyi. Al Ghazali mengatakan, βAnak hendaknya dicegah dari mengerjakan apa pun dengan cara sembunyi-sembunyi. Sebab, ketika anak menyembunyikannya berarti dia menyakini perbuatan tersebut buruk dan tidak pantas dilakukan (Ihya βUlumuddin, III)
Β Menjadikan Anak yang Lebih Muda sebagai Imam Shalat dan Pemimpin dalam Perjalanan
Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah bersabda, βBila kalian sedang berpergian, hendaknya yang menjadi imam adalah yang paling bagus bacaannya di antara kalian, walaupun ia orang yang paling muda. Bila ia telah menjadi imam berarti ia adalah pemimpin.β (Al Bazzar, hasan menurut Al Haitsami, Majmaβuz Zawaid: II, 64)
Dan dikuatkan dengan hadits shahih, Amru bin Salamah berkata, Rasulullah bersabda, βHendaknya yang menjadi imam kalian adalah yang paling banyak bacaan Al Qurβannya.β (Shahih Al Jamiβ, 5350)
Sumber: Β Β βIslamic Parenting, Pendidikan Anak Metode Nabiβ Solo: Aqwam, 2010