BerandaKabar PondokSemarak Idul Adha di Ponpes Islam Darusy Syahadah

Semarak Idul Adha di Ponpes Islam Darusy Syahadah

- Advertisement -spot_img

Simo-DS News. Suasana di Ponpes Islam Darusy Syahadah memang terasa beda dari biasanya. Suka cita dan keceriaan begitu tergambar di wajah-wajah para santriwan dan santriwati. Sejak hari arafah (23/9) sampai hari tasyrik terakhir (27/9), hari-hari mereka dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan yang cukup mendinginkan otak. Sejenak mereka tinggalkan buku-buku pelajaran dalam rangka merayakan Idul Adha 1436 H.

Serangkaian kegiatan telah disusun sedemikian rupa oleh pihak pesantren. Pada hari arafah (23/9), seluruh warga pondok melaksanakan puasa sunnah arafah. Pada hari yang sama, seluruh santriwati diberi kesempatan untuk pulang ke rumahnya masing-masing dengan ketentuan yang telah diberlakukan. Meskipun begitu, masih ada sekitar 90 santriwati yang tetap tinggal di pondok.

Sore harinya, seluruh santriwan beserta asatidzah berkumpul di lapangan depan ruang kelas hijau untuk mendengarkan taushiyah yang disampaikan oleh Ust. Mustaqim. Kegiatan yang diadakan secara outdoor ini diakhiri dengan ifthar jama’i (buka puasa bersama).

Terbenamnya matahari sore itu menandakan tanggal 9 Dzulhijjah telah berakhir dan berganti 10 Dzulhijjah. Suara takbir bersaut-sautan malam itu. Senyuman santriwan dan santriwati pun semakin lebar. Ada yang menarik dari malam takbiran para santriwati yang bermuqim di pondok. Selain memperbanyak takbir, mereka isi malam takbiran dengan membuat kreasi es krim yang berwarna-warni.

Keesokan harinya (24/9), dengan mengenakan pakaian putih sekitar 600 santriwan berbondong-bondong menuju lapangan kedunglengkong untuk medirikan shalat ‘ied bersama warga sekitar. Sedangkan para santriwati telah lebih dulu mendatangi lapangan tersebut. Pelaksanaan shalat ‘iedul Adha yang diimami oleh Ust. Abdullah Zaid berjalan sangat khidmat. Begitu juga dengan Khutbah yang disampaikan Ust. Qosdi Ridwanullah. Semua jamaah terlihat begitu memperhatikan dan meresapinya. Beliau sedikit menceritakan tentang para salafus shalih yang rela mengorbankan harta, keluarga dan jiwanya demi tegaknya Islam di muka bumi ini. Harapan beliau para jamaah bisa mengikuti jejak para salafus shalih yang saat ini mulai luntur, terkikis oleh perkembangan zaman.

Seusai shalat ‘ied, baik santriwan maupun santriwati mengambil jalur yang berbeda dengan jalur pemberangkatan, sebagaimana yang telah disunnahkan Nabiyullah Muhammad saw. Sesampainya di pondok, santriwan dan santriwati menyantap sarapan pagi yang telah disiapkan. Adapun panitia qurban langsung bersiap-siap di tempat penyembelihan dan menikmati sarapannya di lokasi. Panitia qurban terdiri dari seluruh asatidzah dan dibantu oleh santri kelas 2 KMI (Kuliyatul Mu’alimin).

Setelah dipublikasikan dengan berbagai media, Aksi Sambut Qurban yang dicanangkan oleh tim fundraising Darusy Syahadah akhirnya bias dirasakan hasilnya. Dibuktikan dengan banyaknya mudhohi yang menyalurkan hewan qurbannya ke Ponpes Islam Darusy Syahadah. Jumlah keseluruhan qurban yang diterima adalah 45 kambing, 7 sapi dan 100 bungkus daging sapi.

’Idul Adha tahun ini sangat menarik, sampe-sampe kita bingung menyalurkan kemana daging-dagingnya, sangking banyaknya. Tapi Alhamdulillah… semuanya bias dimanfaatkan dengan baik.” tutur Ust. Muqorrobin, Ketua Panitia Qurban PPIDS 2015.

Karena banyaknya hewan yang diterima, hewan-hewan qurban disembelih secara bertahap. Dimulai pada hari ‘Idul Adha (10 Dzulhijjah) sampai hari tasyrik terakhir (13 Dzulhijjah). Daging disalurkan untuk seluruh warga pondok, baik santriwan/i, asatidzah maupun karyawan pondok. Tidak lupa juga masyarakat sekitar pondok, karena mereka juga mempunyai jasa yang cukup besar kepada pondok.

Pada malam harinya, baik santriwan maupun santriwati ditontonkan beberapa tontonan di komplek mereka masing-masing. Bukan sekedar tontonan, tetapi juga bermanfaat dan menambah wawasan mereka. Hanya saja, aktifitas santriwati sedikit berbeda dengan santriwan. Selain menonton, mereka juga disibukkan dengan mengolah daging kambing menjadi sate.

Bukan hanya santriwati yang diberi kesempatan untuk pulang, santriwan selain panitia qurban juga diperbolehkan untuk pulang dengan ketentuan yang telah diberlakukan (25/9). Malam harinya, giliran santriwan yang bermukim di pondok mendapat kesempatan untuk “nyate bareng”.

Pada hari Sabtu (26/9), masa liburan bagi seluruh santriwati berakhir. Mereka diharuskan untuk datang ke pondok paling lambat pukul 17.00 WIB. Para santriwati terlihat lebih semangat setelah menikmati liburannya selama 4 hari.

Esoknya (27/9), karena Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) belum berjalan, sehingga diadakan kajian tentang bahaya Syiah yang disampaikan oleh Ust. Umair Khadimul Aziz. Kajian ini juga sedikit menyinggung masalah tragedy Mina yang ternyata itu disebabkan oleh jamaah haji syiah Iran.

Sedangkan santriwan pada hari itu juga harus kembali ke pondok paling lambat pukul 17.00 WIB. Seluruh santriwan ataupun santriwati sangat perlu mempersiapkan tenaga dan mental. Karena Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan mulai berjalan efektif esok harinya (28/9).

Kami Keluarga Besar Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah mengucapkan Jazakumullah Khairal Jazaa’ kepada seluruh Mudhohi. Semoga qurban Bpk/Ibu diterima dan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah ta’ala. (fahrezy)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami