Solo – Dalam rangka meningkatkan kapasitas humas dan media pesantren, perwakilan Ma’had Darusy Syahadah mengikuti acara bertajuk “Membangun Branding Pesantren Melalui Rilis Berita” yang diselenggarakan pada Ahad (21/9) di Markaz DSKS, Jl. Bratan Pajang, Laweyan, Solo. Acara ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB dan diikuti oleh Tim Humas, Santri Multimedia, Guru Media, serta para pengelola media sosial pesantren dari berbagai daerah.
Acara dipandu oleh Ustadz Dimas A.S.W yang memandu jalannya kegiatan dengan hangat dan interaktif. Dalam sambutan pembuka, Sekjend DSKS Ustadz Dr. Mulyanto Abdullah Khoir menegaskan bahwa pelatihan ini menjadi wadah penting untuk membekali para humas dan pengelola media pesantren dengan keterampilan dasar jurnalistik.

“Acara ini diselenggarakan untuk mengedukasi dan membimbing humas-humas pesantren agar semakin optimal dalam menjalankan perannya. Harapan kami, pendampingan semacam ini tidak berhenti di sini, tetapi terus berlanjut melalui forum diskusi maupun pertemuan berikutnya,” ujar beliau.

Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama diisi dengan materi kehumasan yang disampaikan oleh Ustadz Endro Sudarsono, Humas DSKS yang telah berpengalaman menangani komunikasi pesantren dan masyarakat. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya peran humas sebagai garda terdepan dalam membangun citra positif pesantren.
“Program-program sosial pesantren memiliki potensi besar dalam membangun kesan positif di mata masyarakat. Karena itu, humas adalah ujung tombak yang harus mampu mengelola komunikasi, baik internal maupun eksternal, agar tetap kondusif,” jelasnya.
Setelah pemaparan materi, sesi tanya jawab langsung dibuka, memberi kesempatan peserta untuk menggali lebih dalam mengenai praktik kehumasan pesantren dan berbagi pengalaman lapangan.
Sesi kedua menghadirkan Ustadz Ranu Muda, jurnalis senior Solo Raya sekaligus praktisi media visual. Ia membawakan materi jurnalistik dan teknik membangun branding pesantren melalui rilis berita. Menurutnya, rilis berita adalah salah satu cara efektif untuk memberikan informasi resmi, cepat, dan luas, sekaligus meningkatkan kepercayaan publik terhadap pesantren.
“Rilis berita mendukung strategi humas sekaligus membangun branding pesantren agar lebih dikenal luas. Melalui rilis yang baik, pesantren dapat menghadirkan informasi yang kredibel dan menjangkau publik lebih luas,” tutur Ustadz Ranu.
Selain itu, peserta mendapat materi teknis seputar penulisan berita, mulai dari penggunaan huruf kapital yang tepat, kata sambung, hingga cara pengambilan gambar dokumentasi yang sesuai kaidah jurnalistik. Sesi ini juga diselingi tanya jawab, sehingga terjadi interaksi yang dinamis antara peserta dan pemateri.

Menariknya, sebelum penutupan, peserta diberi waktu sekitar 10 menit untuk latihan membuat rilis berita singkat. Hasil latihan kemudian dibacakan dan dikoreksi secara terbuka, memberikan pembelajaran praktis yang aplikatif.

Acara berlangsung dengan penuh antusiasme. Diskusi yang terjadi pada setiap sesi membuat suasana pelatihan terasa hidup dan produktif.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Tim Humas Darusy Syahadah semakin siap menjadi pengelola informasi yang profesional, menghadirkan berita pesantren yang akurat, cepat, dan menarik untuk dibaca oleh masyarakat luas.
