Boyolali — Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah kembali menghadirkan ikhtiar kebaikan melalui kegiatan sosial bertajuk “Darusy Syahadah Berbagi; Santunan 850 Janda dan Yatim”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Ahad, 14 Desember 2025, bertempat di Masjid Baitul Makmur, komplek Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah, Gunungmadu, Kedunglengkong, Simo, Boyolali.
Acara yang berlangsung sejak pukul 07.30 WIB hingga siang hari tersebut diikuti oleh sebanyak 850 penerima manfaat. Mereka terdiri atas 150 janda lansia serta 700 ibu dan anak yatim. Selain para penerima santunan, kegiatan ini juga dihadiri oleh aparat pemerintahan setempat sebagai bentuk dukungan dan sinergi antara pesantren, masyarakat, dan unsur pemerintah.

Rangkaian acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustadz Auliya’urrahman Al-Hafizh. Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut menghadirkan suasana khidmat dan menjadi pembuka yang menenangkan, sekaligus mengawali kegiatan dengan nuansa spiritual yang mendalam.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari KH. Mustaqim Safar selaku Pimpinan Yayasan Yasmin Utama Surakarta. Dalam sambutannya, beliau menyambut kedatangan para tamu undangan dan peserta dengan penuh kehangatan, sekaligus menyampaikan tausiyah singkat sebagai siraman rohani. Ia mengingatkan pentingnya menjaga keikhlasan dalam berbagi, memperkuat kepedulian terhadap sesama, serta menjadikan kegiatan sosial sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah ﷻ.

Tausiyah utama disampaikan oleh Ustadz Abu Fatiah Al-Adnani. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya kesabaran, kasih sayang, dan sudut pandang iman dalam menghadapi amanah berupa anak-anak, khususnya anak yatim. Ia mengingatkan janji Rasulullah ﷺ bahwa orang tua yang diuji dengan anak-anak kecil yang rewel namun tetap berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak tersebut kelak akan menjadi benteng dari api neraka bagi orang tuanya pada hari kiamat. Oleh karena itu, beliau mengajak para hadirin untuk tidak mudah marah, melainkan memandang ujian kehidupan dengan mata hati dan iman, karena di sanalah tersimpan nilai pahala dan keselamatan akhirat.

Suasana haru dan bahagia mewarnai jalannya acara ketika para penerima santunan satu per satu menerima bantuan. Santunan yang diberikan tidak semata berupa materi, tetapi juga menghadirkan rasa kasih sayang, perhatian, dan kehangatan dari masyarakat. Banyak di antara penerima yang tampak terharu, sementara senyum dan rasa syukur terpancar dari wajah mereka.

Untuk menambah keceriaan, khususnya bagi anak-anak yatim, panitia menghadirkan hiburan edukatif berupa dongeng kisah Islami yang sarat nilai-nilai keteladanan, disertai dengan berbagai permainan yang menyenangkan. Hiburan tersebut disampaikan oleh Kak Anton, seorang pendongeng yang telah lama berpengalaman di bidang ini. Dengan gaya penyampaian yang komunikatif dan penuh kehangatan, ia mampu menghadirkan suasana ceria dan edukatif, sehingga anak-anak tampak antusias dan larut dalam setiap kisah dan permainan yang disajikan.
Gelak tawa dan raut wajah ceria anak-anak menjadikan suasana semakin hangat dan hidup. Sementara itu, para ibu dan janda lansia merasakan kebahagiaan tersendiri dalam kebersamaan di majelis ini, yang menjadi ruang silaturahmi, penguatan batin, serta solidaritas sosial.

Usai rangkaian tausiyah dan hiburan, acara dilanjutkan dengan penyaluran santunan secara tertib dan terorganisir, didampingi oleh panitia dari unsur pesantren dan para relawan. Dalam pelaksanaan penyaluran santunan tersebut, Syauqillah Foundation turut mendapat kesempatan untuk berperan sebagai salah satu pengurus dan penyalur santunan bagi para janda dan anak yatim. Keterlibatan ini diharapkan dapat memperkuat keberlanjutan program kepedulian sosial, sehingga bantuan yang diberikan tidak hanya bersifat sesaat, namun insya Allah dapat terus memberikan manfaat bagi para penerima di masa mendatang.
Salah satu panitia acara, Ustadz Muqorrobin, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut dengan lancar. Ia juga menyampaikan apresiasi dan doa kepada para donatur yang telah memberikan dukungan. Menurutnya, partisipasi para donatur menjadi faktor penting dalam keberhasilan kegiatan sosial ini. Ia mendoakan agar Allah SWT senantiasa menjaga harta dan keluarga para donatur, melimpahkan keberkahan, serta menjadikannya sebagai jalan menuju jannah-Nya.

Selain itu, salah satu ibu penerima santunan turut menyampaikan kesan dan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah dan seluruh donatur yang telah berpartisipasi. Ia mendoakan agar para donatur dan semua pihak yang terlibat senantiasa diberikan kelancaran rezeki serta keberkahan dalam setiap langkah kehidupannya. Menurutnya, perhatian dan santunan yang diterima menjadi bentuk kepedulian yang sangat berarti dan insya Allah bermanfaat bagi dirinya dan keluarga.
Melalui kegiatan Darusy Syahadah Berbagi, Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat. Tidak hanya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, pesantren juga berperan aktif sebagai pusat kepedulian sosial. Kegiatan ini diharapkan dapat terus menumbuhkan dan merawat semangat berbagi, empati, serta solidaritas sosial di tengah kehidupan bermasyarakat.




