BerandaKabar PondokTausyiah Bersama Ustadz Abdullah Manaf Amin

Tausyiah Bersama Ustadz Abdullah Manaf Amin

- Advertisement -spot_img

 

 Ustadz Manaf

Gunungmadu– Sabtu, 4 Maret 2017 pukul 16.00 wib, Alhamdulillah Pondok Pesantren Darusy Syahadah kembali mengadakan kajian rutin sabtu pertama bersama Ust. Abdullah Manaf Amin. Beliau adalah salah satu ustadz senior Solo Raya. Di samping itu beliau juga penasehat sekaligus dosen Ma’had Aly An-Nur Surakarta. Kajian yang dilaksanakan di masjid Baitul Makmur dipadati oleh santri dan sebagian ustadz Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah. Acara dimoderatori oleh ustadz Abdul Ghoffar selaku penanggung jawab acara serta pendamping di setiap acara bersama Ustadz Abdullah Manaf Amin

Di kesempatan ini beliau menyampaikan materi yang berkaitan dengan Taskiyatun Nafs (Penyujian Jiwa) seorang mukmin. Beliau menjabarkan makna kandungan dari surat At-Taubah ayat 111. Dengan gayanya yang khas beliau menyampaikan dengan penuh hikmah serta sesekali guyon dengan para santri. Surat At-Taubah atau surat At Taubah ayat 111, yaitu:

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.

Beliau menjelaskan, semua yang kita miliki, baik harta, keluarga, perniagaan, pertanian dan lain sebagainya merupakan pemberian Allah. Kita diberi hak oleh Allah untuk mengklaim semua pemberian Allah tersebut. Bahkan jika ada orang yang ingin mengambil harta kita, kita diperintahkan untuk mempertahankannya, walaupun nyawa taruhannya. Beliau berdalil dengan sabda Nabi:

Siapa yang dibunuh karena membela hartanya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela keluarganya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela darahnya atau karena membela agamanya, ia syahid.” (HR. Abu Daud)

Dan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ada seseorang yang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seseorang yang mendatangiku dan ingin merampas hartaku?” Beliau bersabda, “Jangan kau berikan.” Ia bertanya lagi, “Bagaimana pendapatmu jika ia ingin membunuhku?” Beliau bersabda, “Bunuhlah dia.” “Bagaimana jika ia malah membunuhku?”, ia balik bertanya. “Engkau dicatat syahid”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Bagaimana jika aku yang membunuhnya?”, ia bertanya kembali. “Ia yang di neraka”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim).

Walaupun semua yang kita miliki, baik harta maupun jiwa merupakan pemberian Allah, namun Allah akan membeli harta dan nyawa kaum muslimin dengan surga-Nya. Dan jual beli dengan Allah merupakan keberuntungan yanga sangat besar.

Di akhir beliau memberikan sebuah pesan kepada seluruh santri bahwa “Nilai harta seorang mukmin itu sama seperti nilai pemiliknya”, dengan menyemangati para santri untuk tidak takut berjuang dan membela jiwa, harta, keluarga dan agama kita. Kesempatan ta’lim bersama ustadz Abdullah Manaf Amin merupakan kesempatan bagi para santri untuk meningkatkan iman, menguatkan ruhiah dan merefresh semangat. (Sofyan)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami