BerandaKabar PondokPertemuan KMDS Muria 2025: Menjalin Ukhuwah dan Menyerap Hikmah Lukmanul Hakim

Pertemuan KMDS Muria 2025: Menjalin Ukhuwah dan Menyerap Hikmah Lukmanul Hakim

- Advertisement -spot_img

Jepara, 26 Oktober 2025 — Keluarga Ma’had Darusy Syahadah (KMDS) wilayah Muria kembali menggelar pertemuan rutin di MITIS (Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Ibnu Sina) yang berlokasi di Jalan Raya Bangsri–Keling, Desa Sagawe, Jinggotan, Kembang, Jepara. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus sarana mempererat ukhuwah antara wali santri, alumni, dan pengurus pesantren Darusy Syahadah.

 

Acara dimulai pukul 09.00 WIB, dihadiri oleh para wali santri dan alumni yang berasal dari berbagai daerah — Jepara, Kudus, Demak, Purwodadi, Rembang, dan Pati. Suasana kebersamaan tampak hangat sejak awal acara.

 

Rangkaian kegiatan dibuka oleh Ustadz Heri (Alumni KMI 19) selaku pembawa acara, dilanjutkan dengan lantunan tilawah Al-Qur’an yang merdu dari Ustadz Urwah (Alumni STI). Setelah itu, Ustadz Arif Shodikin selaku Ketua KMDS Muria menyampaikan sambutan. Beliau mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya pertemuan tersebut dan berterima kasih atas kehadiran seluruh peserta yang tetap menjaga semangat kebersamaan di bawah naungan Darusy Syahadah.

 

Hikmah dari Nasihat Luqmanul Hakim

 

Sesi inti acara diisi dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Habib Abdurrahman, staf pengajar Darusy Syahadah. Dalam ceramahnya, beliau mengangkat tema Nasihat Luqmanul Hakim, dengan mengutip sebuah mutiara hikmah dari Kitab Naṣā’iḥul ‘Ibād karya Imam Nawawi al-Bantani.

 

“Wahai anakku, sesungguhnya manusia terbagi menjadi tiga bagian:

① Sepertiga untuk Allah,

② Sepertiga untuk dirinya, dan

③ Sepertiga untuk belatung.”

 

Ustadz Habib menjelaskan bahwa bagian yang untuk Allah adalah ruh, karena ia akan kembali kepada-Nya. Bagian untuk dirinya adalah amal, yang balasannya akan kembali kepada dirinya sendiri, baik amal baik maupun buruk. Sedangkan bagian yang untuk belatung adalah jasad, yang akan kembali menjadi tanah di dalam kubur.

 

“Nasihat ini mengingatkan kita agar memprioritaskan kehidupan yang kekal, bukan hanya sibuk dengan dunia yang sementara,” ungkap beliau dalam tausiyah yang sarat makna itu.

 

Silaturahmi dan Dialog Bersama Mudir

 

Setelah tausiyah, acara dilanjutkan dengan coffee break selama sepuluh menit, memberi kesempatan peserta untuk bertegur sapa dan memperkuat jalinan ukhuwah.

 

Sesi berikutnya diisi dengan dialog interaktif bersama Mudir Pondok Darusy Syahadah Simo, Ustadz Qosdi Ridwanulloh. Dalam kesempatan tersebut, beliau memaparkan berbagai program pesantren, mulai dari profil alumni, sistem pendidikan Darusy Syahadah, hingga berbagai program pengembangan dakwah dan sosial yang saat ini dijalankan pesantren.

 

Suasana dialog berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Para wali santri tampak aktif mengajukan pertanyaan seputar pembinaan santri, arah pendidikan pesantren, dan kontribusi alumni di masyarakat.

 

Menutup dengan Kebersamaan

 

Sebagai penutup, acara diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta — momen yang merekam kebersamaan dan semangat ukhuwah antara wali santri, alumni, dan asatidzah Darusy Syahadah.

 

Pertemuan KMDS Muria 2025 ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga wadah untuk memperkuat ikatan spiritual, menyerap hikmah, dan memperbarui komitmen dalam mendukung perjuangan pendidikan Islam yang diemban oleh Pondok Pesantren Darusy Syahadah.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansSuka
12,700PengikutMengikuti
2,458PengikutMengikuti
9,600PelangganBerlangganan
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami