Apakah Malam Lailatul Qadar Sekarang Masih Ada?

0
Apakah Malam Lailatul Qadar Sekarang Masih Ada?
Apakah Malam Lailatul Qadar Sekarang Masih Ada? (Gambar: Freepik)

Daftar Isi

Pertanyaan

Al-Qur’an telah diturunkan 1.400 tahun yang lalu dan bertepatan dengan Lailatul Qadar. Lantas apakah sekarang masih ada Lailatul Qadar, padahal Al-Qur’an sudah selesai diturunkan?

Jawaban

Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Sesungguhnya bulan Ramadhan adalah bulan mulia yang diturunkan di dalamnya Al-Qur’an.

Padanya juga terdapat malam Lailatul Qadar yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan.

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik bahwa ketika bulan Ramadhan datang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salaam bersabda

إِنَّ هَذَا الشَّهْرَ قَدْ حَضَرَكُمْ وَفِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَهَا فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرَ كُلَّهُ وَلاَ يُحْرَمُ خَيْرَهَا إِلاَّ مَحْرُومٌ

Sesungguhnya bulan ini (Ramadhan) telah datang kepada kalian, di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Barangsiapa yang diharamkan (mendapatkan)nya maka ia diharamkan dari kebaikan seluruhnya.

Dan tidak ada yang diharamkan dari kebaikan kecuali orang yang terhalang dari kebaikan.” (HR. Ibnu Majah, An Nasa’i, dan Ahmad)

Dalil tentang keutamaan malam Lailatul Qadar sangat banyak sekali baik dalam Al-Qur’an seperti dalam surat Al-Qadr, maupun As-Sunnah.

Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam selalu melakukan iktikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar.

Beliau juga memerintahkan kepada kaum muslimin untuk mendapatkannya.

Diriwayatkan dari Aisyah,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُجَاوِرُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ وَيَقُولُ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Beliau bersabda, “Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari).

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa melaksanakan shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ahmad)

Tentunya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam tidak akan memerintahkan mencarinya jika Lailatul Qadar itu sudah tidak ada.

Mustahil pula Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam memerintahkan sesuatu yang sia-sia.

Dari beberapa dalil di atas sangat jelas bahwa Lailatul Qadar tetap ada setiap tahunnya pada bulan Ramadhan hingga hari Kiamat.

Bahkan ada riwayat yang lebih jelas lagi tentang hal ini yang berasal dari sahabat Abu Dzar yang bertanya
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي عَنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَفِي رَمَضَانَ هِيَ أَوْ فِي غَيْرِهِ قَالَ بَلْ هِيَ فِي رَمَضَانَ قَالَ قُلْتُ تَكُونُ مَعَ الْأَنْبِيَاءِ مَا كَانُوا فَإِذَا قُبِضُوا رُفِعَتْ أَمْ هِيَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ قَالَ بَلْ هِيَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
‘Wahai Rasulullah, beritahu aku tentang Lailatul Qadr, apakah malam itu pada bulan Ramadhan ataukah pada selainnya?’
Beliau bersabda, “Pada bulan Ramadhan”.
Abu Dzar melanjutkan, ‘(Berarti sudah ada) bersama para Nabi terdahulu. Lalu apakah setelah mereka wafat (malam Lailatul Qadr tersebut) diangkat?
Ataukah malam tersebut akan tetap ada sampai hari Kiamat?’ Nabi menjawab, “Akan tetap ada sampai hari Kiamat.” (HR. Ahmad, no. 20253)

Ibnu Katsir berkata, “Pada hadits ini ada isyarat seperti yang telah kami sebutkan (pada hadits pertama).

Bahwa Lailatul Qadar akan tetap terus berlangsung sampai hari Kiamat pada setiap tahunnya.

Tidak seperti apa yang dikatakan oleh sebagian kaum Syi’ah bahwa Lailatul Qadar sudah diangkat (tidak akan terjadi lagi).

Adapun turunnya Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar seperti yang tertera dalam surat Al-Qadr maksudnya adalah turunnya Al-Qur’an secara keseluruhan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah langit dunia, kemudian diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam secara berangsur-angsur selama 23 tahun.

Sebagaimana riwayat dari Ibnu ‘Abbas yang menjelaskan mengenai Nuzulul Qur’an, yaitu waktu diturunkannya permulaan Al Qur’an.

Ibnu ‘Abbas berkata, ‘Al Qur’an secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah di langit dunia.

Lalu diturunkan berangsur-angsur kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa salam sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu 23 tahun.”

(HR. Ath-Thabari, An-Nasai dalam Sunan Al-Kubra, Al-Hakim dalam Mustadraknya, Al-Baihaqi dalam Dalailu An-Nubuwwah. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Hakim dan disetujui oleh Adz Dzahabi). Wallahu a’lam bish shawab.

Dijawab oleh Ustadz Arif Manggala, Lc.

Editor: Yazid Abu Fida’

Tidak ada kiriman yang ditampilkan

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami