BerandaKabar PondokTemu Guru Hebat PPIDS 2022/2023

Temu Guru Hebat PPIDS 2022/2023

- Advertisement -spot_img

Darusy Syahadah-Rabu 20 Juli 2022 Briefing Perdana Guru dan Sosialisasi Awal KBM PPIDS Tahun Ajaran 2022/2023.

Acara pertama adalah nasihat dari Ketua Yayasan Yasmin Surakarta, KH. Mustaqim Safar.

Beliau menyitir sebuah pesan berharga dari Syaikh Yusuf Qordowi

إنّ المُعَلِّمَ هو العَمُوْدُ الفَقْرِيُّ في عَمَلِيَّةِ التَرْبِيَّةِ، وهو الذي يَنْفُخُ فِيْهَا الرُوْحَ ويُجْرِيْ في عُرُوْقِهَا دَمَ الحَيَاة

“Sesungguhnya seorang mu’allim (pendidik) itu merupakan tulang punggung dalam proses tarbiyah, yang meniupkan ruh, serta mengalirkan darah kehidupan ke dalam pembuluh darah tarbiyah tersebut.”

KH. Mustaqim Safar mengingatkan betapa penting dan berharganya peran seorang pendidik dalam proses pendidikan yang berlangsung.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi mu’allim untuk bisa maksimal dalam mendidik dan fokus pada peran masing-masing.

Seusai mencatat nasihat dari KH. Mustaqim, acara selanjutnya adalah penjelasan yang disampaikan oleh Ustadz Qosdi terkait beberapa perubahan.

Salah satunya dengan kehadiran Syaikh Abdurrahman As-Sudani yang mulai tahun ini akan ikut membantu dalam proses pendidikan santri Darusy Syahadah.

Juga mengingatkan kembali adab-adab seorang guru.

Beliau menyampaikan kesimpulan yang diambil dari para Syaikh dan Kyai di luar negeri bahwa jika ingin menjadikan anak pandai dalam belajar intinya harus mujahadah (bersungguh-sungguh) dan memperbanyak muraja’ah (mengulang-ulang pelajaran).

Temu Guru Hebat PPIDS 2022/2023
Foto Dok. Ustadz Qosdi memaparkan nasihat bagi setiap pendidik

Menjadi Guru Hebat

Dalam mendidik santri, tujuan yang diraih seyogyanya tidak hanya berhenti pada pemahaman saja tetapi juga bagaimana bisa membisakan santri untuk mengamalkan ilmu yang telah didapat.

Maka dari itu, selain kesungguhan juga diperlukan keistiqomahan untuk mengulangi kembali ilmu yang telah disampaikan pada santri.

Ustadz Qosdi menyampaikan konsep 3 Qaf, yaitu:
Qudwah (contoh), Qarabah (kedekatan) , dan Qudrah (kemampuan).

Guru yang baik, memahami kondisi santri, menuntun, membimbing mereka untuk meraih apa yang dicita-citakan, dan membantu merealisasikan obsesi baik santri yang terpatri dalam jiwa dan hati.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Sekolah, Ustadz Zaid Abdul Latif menyampaikan masukan terkait jobdesk Guru, dan Mekanisme Perizinanan Mengajar.

Beliau menegaskan bahwa setiap guru itu hendaknya memiliki dua kompetensi.

Pertama, berkaitan dengan pedagogik dan yang kedua tentang leadership.

Guru memiliki kompetensi pedagogik yang menyangkut kemampuan seorang guru dalam memahami karakteristik atau kemampuan yang dimiliki oleh murid melalui berbagai cara.

Adapun kompetensi leadership adalah kemampuan guru untuk mengorganisasi seluruh potensi sekolah yabg ada dalam mewujudkan budaya islami dalam satuan pendidikan.

Beliau juga menyampaikan perkataan dari KH. Muzadi yang mengatakan, “Allah seringkali membereskan masalah kita di saat kita sibuk membantu orang lain.”

Semoga apa yang telah Asatidzah dapatkan pada majelis tersebut bisa memberikan banyak manfaat dan semoga Allah selalu membimbing kita dalam hal kebaikan.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami