darusysyahadah-Kamis, 7 Juli 2022 Upgrading Asatidzah Darusy Syahadah Tahun Pelajaran 1443-1444 H/2022-2023 M Memasuki Sesi Kedua.
Seusai mengikuti sesi pertama program upgrading yang diadakan oleh Ma’had, hari ini asatidzah dan staf lanjut mengikuti sesi kedua.
Pada kesempatan yang baik tersebut, Ustadz Abu Fatiah Al-Adnani, salah satu pengajar senior di pesantren, menyampaikan tema “Kepengasuhan dan Keseimbangan Keluarga Dalam Mengemban Amanah.”
Beliau mengingatkan tentang pentingnya untuk bersikap seimbang. Tidak berlebihan juga tidak meremehkan.
Konsep seimbang dalam menjalani kehidupan berlandas pada firman Allah Ta’ala QS. Al-Maidah ayat 77.
قُلْ يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ لَا تَغْلُوا۟ فِى دِينِكُمْ غَيْرَ ٱلْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوٓا۟ أَهْوَآءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا۟ مِن قَبْلُ وَأَضَلُّوا۟ كَثِيرًا وَضَلُّوا۟ عَن سَوَآءِ ٱلسَّبِيلِ
“Katakanlah: ‘Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu.
Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.'”
Selain itu, juga bersumber dari hadits Nabi dari Anas radhiyallahu ‘anhu ia berkata ada tiga orang mendatangi rumah istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk bertanya tentang ibadah beliau.
Setelah diberitahukan, mereka menganggap ibadah mereka sedikit sekali.
Mereka berkata, “Kita ini tidak ada apa-apanya dibandingkan Nabi SAW.
Padahal, beliau telah diampuni dosanya yang telah lalu maupun yang akan datang.”
Salah seorang di antara mereka berkata, “Aku akan shalat malam terus-menerus.”
Lainnya berkata, “Aku akan berpuasa seterusnya tanpa berbuka.”
Kemudian, yang lain berkata, “Sedangkan aku akanmenjauhi wanita dan tidak akan menikah.”
Mendengar kabar tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi mereka seraya berkata, “Benarkah kalian yang telah berkata begini dan begitu?
Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertakwa kepada-Nya di antara kalian.
Akan tetapi, aku berpuasa dan berbuka.
Aku shalat malam dan aku juga tidur. Aku pun juga menikahi wanita.
Maka, siapa yang tidak menyukai sunahku, ia tidak termasuk golonganku.” (HR Bukhari)
Berlandas dalil-dalil tersebut Ustadz Abu Fatiah mengingatkan agar seluruh staf dan karyawan pesantren bisa berlaku adil dan seimbang.
Baik itu dalam hal intelektual, mental, fisik, maupun spiritual.
Sebab, jika berat sebelah atau berlebihan dalam satu hal tetapi meninggalkan hal lain, maka akan dapat menimbulkan masalah.
Sebagaimana alam ini yang diciptakan Allah dalam keseimbangan yang sempurna.
Semua berjalan secara proporsional. Jika sedikit saja misalkan matahari berhenti berjalan, maka akan terjadi kekacuan di seluruh dunia.
Demikian salah satu permisalan pentingnya untuk terus bersinergi dan menyeimbangkan berbagai hal dalam hidup.
Terang beliau dalam sesi itu.
Nasihat dari Ustadz Abdul Kholiq tersebut sekaligus menjadi penutup acara upgrading SDM yang dilangsungkan selama dua hari berturut-turut.
Semoga apa yang telah dilalui bisa menambah bekal bagi seluruh tenaga pendidik dalam membimbing serta mengajarkan ilmu kepada seluruh santri.