BerandaKabar PondokKuliah Tamu Bersama Ustadz Muhammad Setyo Nugroho, Lc., M.H.

Kuliah Tamu Bersama Ustadz Muhammad Setyo Nugroho, Lc., M.H.

- Advertisement -spot_img

Darusy Syahadah-Ma’had Aly Darusy Syahadah mengadakan kuliah tamu bersama Ustadz Muhammad Setyo Nugroho, Lc., M.H. dengan tema “Urgensi Mengaktualisasikan Kitab Turats di Pesantren”.

Kuliah berlangsung di aula pada pukul 09.00 hingga 11.30 pada hari Ahad 16 Oktober 2022. Sebelumnya, mahasantri telah mengikuti kegiatan Dars al-Lughah al-Arabiyyah bersama Syaikh Abdurrahman Merghni Norain Abbas.

Ustadz Setyo, begitu beliau akrab dipanggil adalah alumni Pondok Pesantren Modern Darussalam, Gontor, Ponorogo. Beliau telah menempuh pendidikan S1 di International University of Africa–Sudan.

Selesai menamatkan kuliah di Sudan, beliau melanjutkan pendidikan S2 di Fakultas Agama Islam, Program Studi Magister Hukum Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pada kesempatan ini, Ustadz Setyo memberikan pengantar dengan menjelaskan pengertian dari Kitab Turats dan Pesantren. Kitab turats secara bahasa artinya buku peninggalan. Di Indonesia, kitab turats biasa disebut juga dengan kitab kuning.

Adapun Pesantren adalah istilah khas dari Indonesia, belum ada kata dalam bahasa Arab yang menggantikan kata pesantren. Pondok pesantren dibagi menjadi 2, pesantren modern dan salafiyah.

Kedua pesantren tersebut (modern dan salafiyah) sama-sama masih menggunakan kitab turats dalam pembelajaran. Sebab kitab turats dan pesantren memang seperti satu kepingan mata uang yang tidak bisa terpisahkan.

Kuliah Tamu Bersama Ustadz Muhammad Setyo Nugroho, Lc., M.H.
Foto Dok. Ustadz Muhammad Setyo Nugroho, Lc., M.H. sedang menyampaikan materi

Kemudian beliau menyampaikan urgensi dari kitab turats bagi pesantren;

1. Keberkahan
Beliau memberikan contoh kitab Al-Jurumiyyah yang hingga saat ini masih bisa dipelajari dan dikaji bersebab oleh keshalihan penulis. Penulis bersungguh-sungguh meminta petunjuk dan berdoa kepada Allah sebelum menulis kitab ini. Itulah keberkahan.

2. Teruji
Kitab turats itu sangat teruji bahkan melebihi skripsi, thesis, ataupun disertasi dan itu sudah terbukti kali pertama kitab ditulis hingga saat ini. Buktinya, selama kita belajar mengkaji turats, pasti ada kitab penjelasnya yang bercabang-cabang.

3. Pondasi
Beliau menyebutkan ada 5 kitab yang harus dipelajari siapa pun yang ingin ahli di dalamnya, diantaranya:
1) Al-Jurumiyyah (Kitab Nahwu dan Sharaf)
2) Abu Syuja’ (Kitab Fikih)
3) Baiquniyyah (Kitab Musthalah Hadits)
4) Rahabiyyah (Kitab Ilmu Faraid)
5) Waraqat (Ilmu Ushul Fiqh)

4. Orisinal
Selain ilmiyah, kitab turats juga sudah teruji keasliannya di mana pun berada. Berbagai pesantren dengan latar belakang pemikiran yang berbeda pun akan tetap menggunakan kitab turats sebagai bahan ajar. Ini sekaligus juga membuktikan bahwa turats itu bukanlah buku yang berbahaya, secara isi pun sudah teruji.

5. Banyak yang Berkhidmah (Melayani)
Beliau memberikan contoh, “Misal kita sedang mengajar Rahabiyyah kemudian menemukan kesulitan dan mencari syarhnya, pasti penjelasan itu ada di Youtube. Sebab kitab itu terkenal, maka banyak orang yang berkhidmah/melayani kitab itu.”

6. Menumbuhkan Rasa Cinta Kepada Ulama
Ketika seseorang mempelajari kitab turats karya para ulama, dia akan mendapatan faedah dari kitab turats dan akan menumbuhkan kecintaannya kepada ulama tersebut.

7. Membangun Benteng Worldview Islam
Ketika kita mengkaji kitab turats, secara tidak langsung kita telah membentengi cara pandang kita dengan worldview Islam, sesuai dengan pemikiran ulama ahlu sunnah penulis kitab turats tersebut.

Demikian sedikit ringkasan dari materi yang disampaikan oleh Ustadz Setyo dalam majelis tersebut. Semoga apa yang dipelajari bisa membuka wawasan baru bagi mahasantri, terkhusus tentang makna dari Kitab Turats dan Pesantren.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami