Kajian digelar pada hari Selasa, 30 April 2024, setelah maghrib dan bertempat di aula Ma’had.
Narasumber pada kajian kali ini, Ustadz Ridwan Kholid merupakan sosok dai sekaligus influencer yang lebih dikenal dengan nama King Shifrun.
Beliau aktif berdakwah melalui jejaring media sosial melalui akun @king_shifrun. Banyak mengunggah video dengan mengkaji atau mengusut persoalan ataupun kabar yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat dengan kacamata logis sesuai syariat.
King Shifrun hadir bersama Ustadz Rayhan Janitra yang sekaligus menjadi moderator dalam kajian.
Tema yang diangkat adalah “Peran Muslimah untuk Perjuangan Islam dan Muslimin” yang disimak secara langsung oleh seluruh mahasantri.
Selain itu, kajian juga disiarkan secara langsung lewat kanal YouTube Ma’had Aly Darusy Syahadah. Sehingga, kaum muslimin dan muslimat juga bisa mendengarkan kajian secara online karena ma’had tidak membuka kajian offline untuk umum.
Kasus merebaknya paham feminisme menjadi pembuka topik kajian. Feminisme berawal dari banyaknya mitos-mitos yang berkaitan dengan kecantikan wanita yang kemudian menjadikan wanita sebagai kaum tertindas.
Mitos sesat tersebut menyebabkan munculnya gerakan wanita yang menyuarakan kebebasan untuk bisa setara dengan laki-laki dalam segala aspek, yang pada fitrahnya pun tidak bisa sama.
Paham inilah yang menjadikan wanita dan laki-laki saling berkompetisi. Begitulah kiranya rangkuman materi tentang mitologi wanita yang beliau sampaikan.
Bahaya paham feminisme akan merusak peradaban dunia, sebab itu beliau berpesan kepada para mahasantri dan juga para penyimak via online untuk mempelajari dan menyadari peran laki-laki dan wanita.
Sejatinya, penciptaan laki-laki dan wanita adalah untuk saling berkolaborasi menyongsong gemilangnya peradaban dengan menjalankan peran sesuai dengan fitrah masing-masing.
Alhamdulillah, suasana kajian sangat hidup, mahasantri juga antusias menyimak. Kolaborasi unik antara narasumber dan moderator menciptakan atmosfer yang tidak membosankan dan menyenangkan.
Kajian berlangsung kurang lebih dua jam dan semoga bisa mendatangkan manfaat bagi mahasantri secara khusus, dan secara umum kepada umat Islam seluruhnya.