Diselenggarakan Ma’had ‘Aly Darusy Syahadah Bekerja Sama dengan ACA
Boyolali — Senin, 24 November 2025. Ma’had ‘Aly Darusy Syahadah bekerja sama dengan ACA menyelenggarakan Seminar Geopolitik bertema “Pembebasan Baitul Maqdis, Antara Peluang dan Tantangan” di Masjid Baitul Makmur, Komplek Putra Pondok Pesantren Darusy Syahadah. Kegiatan akademik ini dihadiri oleh mahasantri dan peserta dari luar lembaga, menghadirkan suasana ilmiah yang intens sejak awal acara.

Kegiatan dibuka pada pukul 07.30 WIB oleh moderator, Ust. Adib Fattah Suntoro, M.Ag., yang membuka acara sekaligus membacakan susunan kegiatan. Setelah itu, seminar diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ust. M. Auliya’urrahman, S.QI., C.MQ. Suasana semakin khidmat ketika Dr. KH. Mustaqim Safar, M.Pd. memberikan sambutan yang menegaskan urgensi membangun wawasan geopolitik umat Islam dan memahami posisi strategis Baitul Maqdis dalam sejarah dan peradaban.

Sejak memasuki sesi pertama, seminar berlangsung sangat hidup. Hal ini terjadi karena Prof. Dr. Abd. Al-Fattah El-Ewaisi, selaku narasumber utama, menyampaikan materi dengan gaya penyampaian yang sangat interaktif. Dengan pendampingan penerjemahan oleh Ust. Mujiburrahman, Prof. El-Ewaisi secara aktif mengajak peserta berdialog, mengajukan pertanyaan reflektif, dan memancing analisis dari berbagai sisi. Interaktivitas beliau membuat peserta terpancing untuk berpikir kritis, menjaga fokus, dan terlibat secara mendalam dalam alur penjelasan.

Setelah istirahat pada pukul 09.30–09.40 WIB, seminar berlanjut ke sesi kedua yang memperdalam penjelasan mengenai strategi Rasulullah SAW dalam menghidupkan budaya Baitul Maqdis di Fase Madinah. Prof. El-Ewaisi menguraikan bagaimana penggunaan istilah nabawi dan Qur’ani, penyebaran optimisme mengenai pembebasan Baitul Maqdis, pembacaan Surah Al-Isra sebagai panduan strategis, serta tradisi pembahasan Baitul Maqdis di lingkungan Rasulullah membentuk kesadaran kolektif umat. Beliau menegaskan bahwa pendekatan-pendekatan ini sangat mungkin diterapkan dalam konteks masyarakat Indonesia untuk menguatkan kesadaran keislaman dan kepedulian terhadap Al-Aqsha.

Menjelang akhir acara, kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab, di mana peserta mengajukan pertanyaan lanjutan untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap isu Baitul Maqdis dan gagasan-gagasan yang disampaikan oleh Prof. El-Ewaisi. Sesi ini menjadi ruang klarifikasi akademik yang semakin memperkaya diskusi sebelumnya.

Melalui penyelenggaraan seminar ini, Ma’had ‘Aly Darusy Syahadah berharap dapat memperluas wawasan geopolitik umat, menguatkan kepedulian terhadap Baitul Maqdis, serta menumbuhkan kesadaran strategis di kalangan pendidik dan generasi muda. Semoga kegiatan ini menghadirkan keberkahan ilmu, memperkokoh komitmen terhadap Masjidil Aqsha, dan menginspirasi langkah-langkah nyata dalam membela dan memuliakan Baitul Maqdis.




