BerandaKabar PondokMahasantri Hadiri Seminar Kepemudaan di MA Ibnu Abbas

Mahasantri Hadiri Seminar Kepemudaan di MA Ibnu Abbas

- Advertisement -spot_img

Darusy Syahadah-Sabtu, 10 Juni 2023 perwakilan BEM Ma’had Aly Darusy Syahadah menghadiri undangan seminar dari Ma’had Aly Ibnu Abbas, Klaten.

Setelah memenuhi undangan talkshow pranikah yang datang dari BEM STIQ Isy Karima, kali ini Mahasantri menghadiri undangan seminar kepemudaan yang dikirim oleh BEM Ma’had Aly Ibnu Abbas, Klaten.

Seminar yang digelar di auditorium lantai 3 Ma’had Aly Ibnu Abbas tersebut dimulai pada pukul 08.00 dengan tema “Change Your Self Before Changing The World” yang dibawakan oleh dua narasumber.

Kedua narasumber tersebut adalah Ustadz Abu Umar Abdillah (dai nasional dan penulis buku Muslim Hebat) dan Ustadz Sidiq Nugroho, Lc. (youth movement enthusiast dan seorang pengasuh di Ma’had Aly Ibnu Abbas).

Selain BEM MA Darusy Syahadah, panitia juga mengundang perwakilan BEM putra putri dari kampus lain yang berada di wilayah Solo-Yogyakarta. Beberapa kampus tersebut seperti PUTM Yogyakarta, MA Menara Qur’an Karanganyar, MA Qoryatul Qur’an Sukoharjo, MA Al–Husnayain Karanganyar, MA An-Nuur Sukoharjo, MA Lembah Qur’an Klaten, STIM Surakarta, dan UMS.

Acara dibuka oleh dua MC dari panitia penyelenggara untuk kemudian diserahkan kepada Ustadz Eko Sedayu selaku moderator yang akan mendampingi narasumber. Sebelum memasuki inti acara, audiens mendapatkan sambutan dari tuan rumah sekaligus kepala sekretariat Ibnu Abbas yaitu Ustadz Dr. Umarul Faruq Abu Bakar, Lc., M.HI.

Sesuai dengan tema seminar kepemudaan tersebut, narasumber pertama yaitu Ustadz Abu Umar Abdillah menyampaikan bahwa seorang pemuda merupakan tombak peradaban. Bisa dikatakan masa depan sebuah peradaban ataupun bangsa terlihat dari generasi mudanya.

Mahasantri Hadiri Seminar Kepemudaan di MA Ibnu Abbas
Foto Dok. Ustadz Abu Umar Abdillah sedang menyampaikan materi.

Maka dari itu, beliau menerangkan kepada audiens yang seluruhnya adalah mahasiswa untuk ikut mengambil peran dalam mengubah peradaban tersebut. Menurut Ustadz Abu Umar, orang yang ingin menshalihkan atau mengubah suatu peradaban, hendaknya ia menshalihkan dirinya sendiri terlebih dahulu.

Salah satu ciri orang shalih dan baik keislamannya adalah senantiasa berusaha meninggalkan perkara yang tidak berfaedah terlepas dari apakah hal itu mubah untuk dilakukan dan terlebih jika hal itu suatu yang haram. Mereka akan berusaha mengerjakan perkara yang memiliki unsur pahala dan manfaat saja.

Ustadz sekaligus penulis buku tersebut juga menyebutkan dua hal yang mestinya diupayakan oleh generasi muda agar dapat mengubah dunia, yaitu:

1. Mengubah cita-cita. Impian harus ditimbang kelayakannya sehingga generasi muda harus memiliki cita-cita yang tinggi, bukan remeh temeh. Cita-cita akan tercapai jika dalam dirinya memiliki himmah aliyah (tekad kuat) dan pandai dalam mencari peluang untuk mewujudkannya.

2. Mengonsumsi makanan yang baik karena dengannya akan dihasilkan amalan yang baik pula.

Adapun narasumber kedua dalam seminar kepemudaan tersebut yaitu Ustadz Sidiq, beliau lebih banyak memaparkan data-data terkait generasi zaman ini. Beliau kemukakan bahwa buku buruk pemuda lebih banyak dikenal dibandingkan buku baik pemuda.

Itu artinya, lebih banyak kasus kenakalan pemuda yang sering didengar dibanding prestasi baiknya. Pemuda zaman ini memang banyak aktif namun kurang kompetitif. Generasi zaman ini juga banyak yang tidak kuat mental dalam menjalani kehidupan di dunia nyata.

Beliau juga menambahkan kiat untuk dapat memperbaiki generasi muda dengan memulai dari diri sendiri, yaitu:

1. Creativity, fokus dengan potensi yang dimiliki dan tidak meniru-niru orang lain.
2. Critical thinking, yaitu berpikir kritis dengan menggali informasi dari sumbernya.
3. Communication, banyak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
4. Collaboration, membangun kerja sama untuk menghidupkan dunia.

Setelah dua narasumber menyelesaikan materi, moderator memberikan kesempatan bagi audiens yang ingin menanyakan hal-hal terkait tema pembahasan. Peluang dibuka untuk dua penanya putra dan dua penanya putri.

Mahasantri Hadiri Seminar Kepemudaan di MA Ibnu Abbas
Foto Dok. Suasana seminar di Ma Ibnu Abbas, Klaten.

Usai sesi tanya jawab, penyelenggara meminta kesediaan dari masing-masing perwakilan BEM untuk maju ke depan guna penyerahan sertifikat. Sesi akhir ditutup dengan dokumentasi seluruh audiens bersama narasumber dan panitia penyelenggara.

Terakhir, peserta diingatkan untuk mengambil suvenir yang telah disediakan sebelum meninggalkan ruangan.

Semoga dengan diselenggarakannya acara tersebut Mahasantri mendapatkan ilmu dan pengalaman, serta dapat menjalin silaturahmi antar sesama Mahasantri dari berbagai ma’had.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami