BerandaKajianTazkiyahKhutbah Jum'at: Saat Beragama Seperti Menggenggam Bara

Khutbah Jum’at: Saat Beragama Seperti Menggenggam Bara

- Advertisement -spot_img

Khutbah Jum’at: Saat Beragama Seperti Menggenggam Bara
Oleh Azmuhu Syahid

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى مَحَمَّدٍ الْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ

فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى

فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَاز فَوْزًا عَظِيْمًا

وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

صَدَقَ اللّٰهُ العَظِيم

Khutbah Pertama

Jama’ah shalat Jum’at rahimani wa rahimakumullah.

Kehidupan di dunia ini adalah perjalanan penuh ujian. Terkadang kita diuji dengan kesempitan, di hadapkan pada hal-hal yang tidak disukai dan membuat kita merasa tidak puas. Dalam kondisi itu, ada bahaya tersirat bagi keimanan apabila kita mulai meragukan keadilan Allah ﷻ dan merasa bahwa Allah tidak berlaku adil.

Di sisi lain, kita juga diuji dengan kelapangan hidup yang melimpah. Namun, kelebihan itu seringkali membuat kita terlena, lupa bahwa segala yang Allah berikan hanyalah titipan-Nya, yang sewaktu-waktu dapat diambil kembali. Kedua situasi tersebut merupakan ujian yang Allah berikan kepada hamba-Nya, sebagai penyaring bagi keimanan agar terlihat siapa di antara kita yang benar-benar beriman dan taat, dan siapa yang tidak.

Khususnya di zaman ini, fitnah kehidupan telah menyebar seperti kabut yang gelap gulita. Fitnah datang dari api tipu daya yang merambah ke dalam ruang-ruang rumah, masuk ke dalam jiwa, bahkan mampu meruntuhkan tiang-tiang keimanan seorang hamba. Seseorang yang pada pagi harinya terlihat beramal dalam kebaikan, bisa saja pada sore harinya terjerumus dalam perbuatan yang merusak kebaikan tersebut, atau mungkin sebaliknya.

Tantangan untuk melazimi Islam secara kaffah-pun juga semakin berat di zaman yang semakin canggih ini. Zaman ketika kemaksiatan mulai dinormalisasi, sedangkan ketaatan dianggap kuno dan tak lagi sesuai dengan masa kini. Zaman saat kemungkaran dipromosikan dan dikampanyekan tanpa malu lagi, orang-orang yang mendukungnya dipuji-puji, sedangkan orang yang memberi nasehat malah dikucilkan dan dibenci.

Jama’ah shalat Jum’at rahimani wa rahimakumullah.

Rasulullah ﷺ, teladan yang sempurna, telah menggambarkan dan memperingatkan tentang masa yang sekarang kita hadapi. Beliau menyatakan bahwa akan ada suatu zaman di mana orang yang teguh berpegang pada Islam akan seperti seseorang yang menggenggam bara api. Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,

يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ

“Akan datang kepada manusia suatu zaman, saat orang yang berpegang teguh pada agamanya pada saat itu seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi)

Tampaknya hal ini telah terjadi, baik secara umum maupun dalam kehidupan pribadi seorang muslim. Artinya, sebagai seorang muslim, kita harus kuat dan teguh dalam menjalankan ajaran Islam di tengah-tengah fitnah yang melanda kehidupan ini.

Kesadaran ini harus ada sejak awal. Jika tidak, seseorang hanya akan beramal sebentar kemudian melepaskannya, dan saat Islam lepas dari genggaman, maka seseorang akan kehilangan dunia dan akhirat. Mungkin dia akan merasa hidup nyaman dan baik di dunia ini, tetapi sejatinya tidak ada kenyamanan dan kebahagiaan yang abadi kecuali di Jannah-Nya Allah ﷻ.

Setelah menyadari bahwa menggenggam Islam adalah seperti menggenggam bara api, pada hakikatnya, jika seseorang menjaga dan memegangnya dengan baik, meskipun pada awalnya terasa panas, insyaAllah dia akan merasakan kenikmatan yang lezat seakan berada di Jannah. Karena Allah ﷻ menetapkan syariat bagi seluruh manusia hingga akhir zaman, dan hikmahnya berlaku selama-lamanya.

Tidak ada satupun syariat yang diturunkan dengan tujuan menyengsarakan. Jika ada yang merasa menderita ketika menjalankan ajaran Islam, itu hanya dalam pandangan sesaat, sementara pada pandangan yang lebih luas, ia hidup dengan kehormatan dan keberkahan.

Sayyid Qutb pernah mengatakan, “Hidup di bawah naungan Al-Qur’an adalah nikmat yang hanya dirasakan oleh mereka yang telah merasakannya.” Nikmatnya adalah memegang teguh ajaran Allah. Tidak ada satu pun syariat yang diberlakukan kecuali bertujuan untuk kebaikan. Jika menjalaninya dengan baik, pasti kita akan merasakan kenikmatan itu. Dan kenikmatan ini telah dirasakan oleh para sahabat, Nabi, tabi’in, dan generasi-generasi setelahnya.

Jama’ah shalat Jum’at rahimani wa rahimakumullah.

Kita hidup di dunia dengan sejuta ujian dan godaan. Namun, jika kita mampu menggenggam Islam dengan teguh, mengikuti syariat-Nya dengan sepenuh hati, maka kita akan menemukan kekuatan dan kedamaian dalam setiap langkah kita.

Tentu saja keimanan dan kesabaran menjadi kunci untuk menghadapi semua ujian dan godaan yang ada. Dan berbahagialah wahai orang-orang yang bersabar, karena sesungguhnya Allah telah berikan kabar gembira melalui firman-Nya,

 إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)

Ingatlah, di balik bara yang menggelora terdapat cahaya yang memancar. Jadikanlah setiap episode kehidupan ini sebagai pelajaran untuk memperkuat iman kita dan menjaga teguh ajaran-Nya dalam segala situasi. Semoga Allah ﷻ memberi kita kekuatan dan keberkahan dalam menghadapi ujian-ujian ini. Amin.

أقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

إِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ، وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا رَخَاءً وَسَائْرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجالِ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قُلُوبَنا عَلَى دِينِكَ، يَا مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ خِتَامَنَا، نَسْأَلُكَ أَنْ تُخَفِّفَ عَنَّا سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا شَهَادَةً وَاسْتِقَامَةَ وَارْزُقْنَا حُسْنَ الخَاتِمَة

اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ

وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami