BerandaKajianTarbiyahPendidikan Anak Usia 4-10 Tahun - Bagian 2

Pendidikan Anak Usia 4-10 Tahun – Bagian 2

- Advertisement -spot_img

Ini merupakan kelanjutan tulisan sebelumnya tentang bagaimana pendidikan anak usia 4-10 tahun.

Makan Bersama Sembari Memberikan Pengarahan

Umar bin Abu Salamah bercerita, “Ketika masih kecil, aku berada di pangkuan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tanganku menjalar ke mana-mana di atas nampan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda kepadaku, “Hai anak kecil, sebutlah nama Allah (berdoa), makanlah dengan tangan kanan, dan makanlah makanan yang ada di dekatmu.”

Maka senantiasa seperti itulah caraku makan sesudahnya. (HR. at-Tirmidzi, Kitab Shifatul Qiyamah, 2516)

Abdullah bin Umar tidak pernah melakukan shalat malam, maka Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah bin Umar seandainya dia shalat malam.” Sesudah itu, dia hanya tidur sebentar saja setiap malamnya (HR. Muslim, Kitab Fadhail ash-Shahabah, 4528)

Berlaku Adil Kepada Anak, Tanpa Membedakan Laki-laki atau Perempuan

Nu’man bin Basyir pernah datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Sungguh, aku telah memberikan sesuatu kepada anak laki-lakiku yang dari Amarah binti Rawwahah.

Kemudian Amarah memintaku untuk menghadap engkau agar engkau menyaksikannya, ya Rasulullah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apakah engkau juga memberikan hal yang sama kepada anak-anakmu yang lain?

Ia menjawab, “Tidak.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bertakwalah kamu kepada Allah dan berlaku adillah kamu di antara anak-anakmu.”  Nu’man pun meminta kembali pemberiannya. (HR. Bukhari, Kitab Hibah, 2398)

Melerai Anak yang Terlibat Perkelahian

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memisahkan dua bocah yang terlibat dalam perkelahian. Beliau meluruskan pemikiran mereka dan menyerukan kepada orang-orang dewasa untuk menangkal kezaliman. (Lebih jelasnya lihat hadits Muslim, Kitab Birr wash Shilah, 4681)

Gali Potensi Mereka

Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di antara pepohonan yang tumbuh di daerah pedalaman terdapat sebuah pohon yang dedaunannya tidak pernah gugur, dan itulah perumpamaan seorang muslim.

Ceritakanlah kepadaku pohon apakah itu?” Orang-orang menebaknya dengan beragam pepohonan yang tumbuh di daerah pedalaman tersebut. Ibnu Umar berkata, “Dalam hatiku terbetik bahwa pohon yang dimaksud adalah pohon kurma, tetapi aku merasa malu untuk mengutarakannya (karena saat itu usiaku masih sangat muda).

Selanjutnya, mereka pun menyerah dan berkata, “Ceritakanlah kepada kami wahai Rasulullah, pohon apakah itu?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Itulah pohon kurma.” (Muttafaqun ‘alaih)

Motivasi dengan Hadiah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membariskan Abdullah, Ubaidillah dan sejumlah anak-anak pamannya, al-Abbas, dalam suatu barisan, kemudian beliau bersabda, “Siapa yang paling dahulu sampai kepadaku, dia akan mendapatkan (hadiah) ini.”

Mereka pun berlomba lari menuju tempat Rasulullah berada. Setelah mereka sampai di tempat beliau, ada yang memeluk punggung dan ada pula yang memeluk dada beliau. Rasulullah menciumi mereka semua serta menepati janji kepada mereka (Majmu’ az-Zawaid, IX/17)

Menghibur Anak Yatim dan Menangis Karena Mereka

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku dan pengasuh anak yatim itu di surga seperti ini.” Beliau menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah dengan meregangkan sedikit saja (al-Bukhari, Kitab Thalaq, 4892 dan Kitab Adab, 5556; at-Tirmizi, Kitab Barri wash Shilah, 1841)

Rasulullah pernah mencium dan bercucuran air mata ketika melihat anak-anak Ja’far menjadi yatim karena ayahnya gugur dalam medan perang. Beliau juga menghibur mereka (Lihat hadits Ahmad, Musnad al-Anshar, 25839 dan Musnad al-Ahli Bait, 1695)

Tidak Merampas Hak Anak Yatim

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ya Allah, sesungguhnya aku mengharamkan hak dua orang lemah, yaitu anak yatim dan wanita.” (Ibnu Majah, Kitab Adab, 3668 dan Ahmad, Musnad al-Muktsirin, 9289)

Dengan demikian, seleksilah benar-benar harta kita. Adakah di dalamnya hak anak yatim yang kita rampas? Sebab ancaman memakan harta mereka begitu jelas dan gamblang.

Melarang Bermain Saat Setan Berkeliaran

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila malam mulai gelap (malam telah tiba), tahanlah anak-anak kalian, karena setan saat itu sedang bertebaran. Apabila telah berlalu sesaat dari waktu maghrib, lepaskanlah mereka.”

Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat anak yang sedang menangis kemudian beliau bersabda, “Mengapa bayi kelian menangis? Mengapa tidak kalian ruqyah dari penyakit ‘ain?” (Shahih al-Jami’, 5662)

Mengajari Adzan dan Shalat

Abu Mahdzurah bercerita, “Aku bersama 10 orang  remaja berangkat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan rombongan. Pada saat itu, Rasulullah adalah orang paling kami benci.

Mereka kemudian menyerukan adzan dan kami yang 10 orang remaja ikut pula menyerukan adzan dengan maksud mengolok-ngolok mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bawa kemari 10 orang remaja itu.” Beliau memerintahkan, “Adzanlah kalian.” Kami pun menyerukan adzan.

Rasulullah bersabda, “Alangkah baiknya suara anak remaja yang baru kudengar suaranya ini. Sekarang pergilah kamu dan jadilah juru adzan buat penduduk Mekkah.” Beliau bersabda demikian seraya mengusap ubun-ubun Abu Mahdzurah.

Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarinya adzan dan bersabda kepadanya, “Tentu engkau sudah hafal bukan?” Abu Mahdzurah tidak mencukur rambutnya karena Rasulullah waktu itu mengusapnya (Ahmad, Musnad a-Makkiyah, 14833)

Mengenai shalat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ajarilah anak-anak kalian shalat sejak usia 7 tahun dan pukullah ia karena meninggalkannya bila telah berusia 10 tahun.” (at-Tirmizi, Kitab Shalat, 372 dan Abu Dawud, Kitab Shalat, 418)

Anas bin Malik berkata, “Pada suatu hari aku pernah masuk ke tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yang ada hanyalah beliau, aku, ibuku, dan Ummu Haram, bibiku.

Tiba-tiba Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menemui kami lalu bersabda, “Maukah bila aku mengimami shalat untuk kalian?” Kala itu bukan waktu shalat.

Maka salah seorang berkata, “Bagaimana Anas di posisikan di dekat beliau?” Beliau menempatkanku di kanan beliau lalu beliau shalat bersama kami.” (as-Silsilatu ash-Shahihah, 140)

Tanpa canggung, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak anak shalat berjamaah meski tak ada orang selain anak tersebut. Tanpa ragu pula beliau mengangkat pemuda yang membencinya untuk menjadi muadzin kota Mekkah.

Mengajari Anak Sopan Santun dan Keberanian

Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah meminta izin kepada anak ketika beliau hendak memberi minum kepada tamu yang dewasa terlebih dahulu sebelum dia. Namun anak itu menolak. Saat itu Rasulullah tidak bersikap kasar dan tidak menegurnya.

Di antara keberanian yang beretika ialah anak tidak dibiarkan berbuat sesuatu dengan sembunyi-sembunyi. al-Ghazali mengatakan, “Anak hendaknya dicegah dari mengerjakan apa pun dengan cara sembunyi-sembunyi. Sebab ketika anak menyembunyikannya berarti dia menyakini perbuatan tersebut buruk dan tidak pantas dilakukan (Ihya ‘Ulumuddin, III)

Menjadikan Anak yang Lebih Muda sebagai Imam Shalat dan Pemimpin dalam Perjalanan

Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bila kalian sedang berpergian, hendaknya yang menjadi imam adalah yang paling bagus bacaannya di antara kalian, walaupun ia orang yang paling muda. Bila ia telah menjadi imam berarti ia adalah pemimpin.” (al-Bazzar, hasan menurut al-Haitsami, Majma’ az-Zawaid, II, 64)

Dikuatkan dengan hadits shahih, Amru bin Salamah berkata, Rasulullah bersabda, “Hendaknya yang menjadi imam kalian adalah yang paling banyak bacaan Al-Qur’annya.” (Shahih al-Jami’, 5350)

Sumber: “Islamic Parenting, Pendidikan Anak Metode Nabi” Solo, Aqwam, 2010

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami