Boyolali — Suasana malam Ahad (8 Juni 2025) di Joglo Kelas 4 STI Darusy Syahadah, Blagung, Simo, Boyolali, terasa berbeda dari biasanya. Setelah pelaksanaan salat Isya, para santri kelas 4 Syu’bah Ta’shil Ilmi (STI) Pondok Pesantren Darusy Syahadah berkumpul dengan penuh antusias untuk mengikuti acara pembekalan istimewa bersama Ustadz Abu Fatiah Al Adnani.
Acara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pembekalan akhir menjelang wisuda, yang dirancang untuk mempersiapkan para santri agar lebih siap secara mental, spiritual, dan intelektual dalam menghadapi tantangan dakwah di tengah masyarakat. Sebagai generasi penerus dakwah Islam, para santri diharapkan mampu tampil sebagai pribadi yang kokoh, bijak, dan penuh semangat dalam menyebarkan nilai-nilai Islam di berbagai lini kehidupan.

Dalam penyampaiannya, Ustadz Abu Fatiah tidak hanya memberikan motivasi, tetapi juga menyentuh aspek-aspek kehidupan yang mendalam dengan gaya tutur yang menggugah. “Lakukan sesuatu yang luar biasa untuk mendapatkan respon yang spesial,” demikian beliau membuka nasihatnya. Ucapan ini menjadi pemantik semangat para santri untuk berani melampaui batas kenyamanan dan menggali potensi terbaik dalam diri mereka.
Tak berhenti di situ, beliau juga mengajak para santri untuk merenungkan pentingnya kesungguhan dalam menjemput takdir. “Mana yang lebih penting antara keberuntungan atau kesungguhan? Saya akan terus bersungguh-sungguh sampai mendapatkan keberuntungan,” tegas beliau, menekankan bahwa keberhasilan adalah buah dari ketekunan dan keistiqamahan.

Di akhir penyampaian, Ustadz Abu Fatiah memberikan dorongan spiritual yang menyentuh hati: “Jangan pernah ragu untuk melangkah, karena setiap langkahmu dapat menjadi awal dari kesuksesan.” Kalimat itu menjadi penutup yang penuh makna, seolah menyematkan harapan dan doa untuk setiap langkah para santri yang akan segera meninggalkan bangku belajar formal mereka di pesantren.
Acara malam itu ditutup dengan doa dan suasana hening penuh haru. Semangat baru tampak terpancar dari wajah-wajah para santri yang kini memandang masa depan dengan tekad yang lebih kuat dan hati yang lebih mantap, siap menjadi duta dakwah di tengah masyarakat.