BerandaKajianTazkiyahKhutbah Jum’at: Tiga Amalan Paling Dicintai Allah

Khutbah Jum’at: Tiga Amalan Paling Dicintai Allah

- Advertisement -spot_img

Tiga Amalan Paling Dicintai Allah
Oleh Rosyid As-Sabahi (Mahasantri Ma’had Aly li Ta’hil Al-Mudarrisin)

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا قَيِّمًا لِيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِنْ لَدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

فَيَا عِبَادَ اللّٰه، أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰه، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

وَقَالَ تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Download PDF di sini.

Khutbah Pertama

Jama’ah shalat Jum’at rahimani wa rahimakumullah.

Sungguh tiada wasiat yang lebih mulia di muka bumi ini selain wasiat ketakwaan. Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah ﷻ, dimanapun dan kapanpun kita berada. Mari kita lihat diri kita, masihkah kita melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah dan sudahkan kita kita mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah.

Jika ternyata kita masih mengerjakan larangan-Nya dan meninggalkan perintah-Nya, berarti kita belum layak disebut sebagai hamba yang bertakwa. Maka dari itu marilah senantiasa berbenah dan memperbaiki diri selagi Allah masih memberi kita kesempatan.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali amalan ibadah yang kita kerjakan. Yang mana mengerjakannya adalah sarana untuk menjadi seorang yang bertakwa. Dari sekian banyak amalan-amalan itu, semuanya memiliki keutamaan dan fadhilah yang berbeda.

Dan di antaranya ada tiga amalan yang paling dicintai oleh Allah ﷻ. Hal tersebut pernah ditanyakan oleh sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu kepada Rasulullah ﷺ.

أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ ؟ قَلَ: الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِها, قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَلَ : ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قُلْتٌ : ثُمَّ أَيُّ؟  قَالَ ثُمَّ جِهَادُ فِي سَبِيْلِ الله

“Wahai Rasulullah, amalan apa yang paling dicintai Allah ﷻ?” Beliau Rasulullah ﷺ  bersabda, “Shalat tepat pada waktunya.” 

“Lalu apa lagi,” lanjutnya. Beliau pun menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” “Kemudian apa lagi?” Maka beliau menjawab, “Berjihad di Jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Shalat Tepat Waktu

Jama’ah shalat Jum’at rahimani wa rahimakumullah.        

Kita semua pastinya sudah mengetahui bahwa shalat fardhu adalah rukun Islam yang kedua dan wajib untuk dilaksanakan. Apalah arti dari berislam tanpa mengerjakan ibadah shalat, karena shalat merupakan tiang dari agama. Shalat juga amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah ﷻ dan shalat jugalah yang membedakan seorang muslim dan kafir.

Amalan yang paling dicintai Allah adalah ketika seorang hamba melaksanakan shalat tepat pada waktunya, artinya tidak menunda-nunda. Selagi tidak ada hal-hal yang mengharuskan ia menunda shalat maka hendaknya melakukannya dengan tepat waktu. Selain itu seseorang yang selalu menjaga shalatnya akan diberikan cahaya di sisi-Nya.

Berdasarkan hadits riwayat Ahmad, dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi ﷺ  mengingatkan tentang shalat pada suatu hari, kemudian bersabda

 مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا، وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ، وَلَا بُرْهَانٌ، وَلَا نَجَاةٌ ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ

“Siapa saja yang menjaga shalat maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari Kiamat. Sedangkan, siapa saja yang tidak menjaga shalat, dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan pada hari Kiamat nanti, dia akan dikumpulkan bersama dengan Qarun, Firaun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad)

Berbakti Pada Orang Tua

Jama’ah shalat Jum’at rahimani wa rahimakumullah.

Perintah berbakti kepada orang tua adalah perintah langsung dari Allah ﷻ. Bahkan perintah untuk berbakti pada keduanya Allah letakkan setelah perintah untuk bertauhid mengesakan Allah ﷻ. Menghormati dan berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu kewajiban yang tak terbantahkan dalam Islam.

Sekalipun kedua orang tua kita masih dalam kekufuran, selagi tidak memerintahkan dalam perbuatan yang diharamkan Allah, maka harus tetap kita taati. Allah ﷻberfirman

وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisa: 36)

Nabi Muhammad ﷺ juga pernah bersabda, “Ridha Allah ada pada ridha kedua orang tua dan murka Allah ada pada murka kedua orang tua.”

Orang tua adalah sosok yang telah berkorban dan berjuang untuk kita sejak awal kehidupan kita. Kita berhutang budi kepada mereka atas segala kebaikan dan kasih sayang yang telah diberikan. Oleh karena itu, kita harus memuliakan, menyayangi, dan menjaga kebutuhan mereka sepanjang hidup kita.

Berbakti kepada orang tua adalah pintu surga yang paling dekat dengan kita. Maka, bagi siapapun yang orangtuanya masih ada, jangan sia-siakan kesempatan ini. Karena jika pintu surga tersebut telah tertutup untuk selama-lamanya, tak akan guna sesal dan tangis darah kita.

Jihad di Jalan Allah

Jama’ah shalat Jum’at rahimani wa rahimakumullah.

Berjihad di jalan Allah adalah upaya yang sungguh-sungguh untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kebatilan di dunia ini. Baik dengan berperang di medan juang, berdakwah, mengerjakan amal ma’ruf nahi munkar maupun dengan menuntut ilmu.

Jihad adalah perjuangan yang dilandasi niat suci untuk menegakkan agama Islam di muka bumi dan memperoleh ridha Allah. Dalam banyak ayat di Al-Qur’an, Allah telah janjikan balasan yang besar bagi mereka yang berjihad di jalan-Nya. Allah ﷻ berfirman

 وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِينَ ءَاوَوا۟ وَّنَصَرُوٓا۟ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ حَقًّا ۚ لَّهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.” (QS. Al-Anfal: 74)

 وَلَئِنْ قُتِلْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

“Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan” (QS. Ali ‘Imran: 147)

Demikianlah tiga amalan yang istimewa dan dicintai oleh Allah ﷻ, semoga kita termasuk ke dalam golongan hamba-Nya yang senantiasa menjaga shalat, berbakti kepada kedua orang tua, dan juga berjuang di jalan Allah ﷻ.  

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِينَ وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami