BerandaKajianMenyelami Hikmah Dari Banyak Bicara Seorang Wanita

Menyelami Hikmah Dari Banyak Bicara Seorang Wanita

- Advertisement -spot_img

Menyelami Hikmah Dari Banyak Bicara Seorang Wanita

Oleh Ustadzah Suryani Arfa

Realitas

Salah satu fenomena yang tidak perlu diperdebatkan lagi adalah fakta bahwa mayoritas wanita cenderung lebih banyak bicara daripada pria. Hal tersebut ternyata bukan hanya saat mereka sudah dewasa.

Tetapi jika kita mengamati anak-anak kecil yang sedang bermain, maka akan terlihat bahwa semenjak kecil anak perempuan sudah diberikan kemampuan untuk belajar bicara dan membaca lebih cepat daripada anak laki-laki.

Hal ini dikuatkan dengan berbagai study dan penelitian yang menyebutkan bahwa laki-laki dalam sehari rata-rata berbicara 7.000 kata, sedangkan wanita berbicara 20.000 kata. Artinya wanita tiga kali lipat lebih banyak bicara daripada pria.

Study lain mengatakan bahwa wanita berpikir sambil berbicara dan laki-laki berpikir lalu berbicara. Sehingga kesempatan wanita berbicara lebih banyak dari pada laki-laki karena wanita bisa melakukan keduanya dalam waktu bersamaan.

Mengapa kemampuan berbicara wanita lebih dari laki-laki?

Jawabannya dijelaskan dari hasil sebuah study yang menerangkan bahwa otak perempuan mengandung protein bernama FOXP2 dengan kadar 30% lebih banyak daripada yang dimiliki otak laki-laki. Dan protein FOXP2 ini dihasilkan oleh sebuah gen yang bertanggungjawab terhadap kemampuan seseorang untuk melakukan vokalisasi maupun berbicara.

Kemampuan istimewa ini, di satu sisi menjadi satu potensi yang harus dimanfaatkan dalam pengertian yang positif. Namun disisi lain juga dapat menimbulkan efek negatif sehingga harus dikelola dengan baik.

Saling Memahami

Tanpa banyak disadari oleh wanita, potensi lisan ini ternyata bisa menjadi ujian bagi orang-orang di sekelilingnya, terutama anak dan suami. Banyak laki-laki mengeluh akan kecerewetan istrinya.

Seringnya, sang istri menyampaikan hal yang sama berulang kali dan panjang lebarnya terkadang tak kenal waktu. Tentunya di sini dibutuhkan kesabaran dan pemahaman dari suami mengenai kebutuhan wanita untuk berbicara lebih banyak dari pria.

Pada kondisi tersebut, sangat dibutuhkan sekali telinga yang siap mendengar dan kesediaan untuk menunjukkan antusias serta perhatian.

Terkadang suami tidak perlu repot memberi solusi kecuali jika diminta, karena sering kali wanita sudah cukup senang jika didengarkan dan bisa berbagi emosi. Maka cukuplah kiranya sesekali memberikan komentar seperti “Jadi….?”, “Ooo, begitu”, “Boleh juga”, dan semisalnya.

Teringat sebuah hadits panjang yang diriwayatkan Imam Al Bukhari. Saat itu Ibunda Aisyah radhiyallahu ‘anha bercerita kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang 11 orang wanita yang masing-masing menceritakan kondisi dan sifat suami mereka.

Dari wanita pertama sampai wanita kesebelas yang bernama Ummu Zar’in, Rasulullah dengan sabar mendengarkan. Sampai kemudian saat Aisyah selesai bercerita Rasulullah memberikan komentar, “Kepadamu wahai Aisyah, aku seperti Abu Zar’in kepada Ummu Zar’in.

Saat membaca kisah ini dalam hati bertanya, berapa banyak suami hari ini yang bisa sabar mendengar istrinya berkisah sepanjang itu dengan seksama, memahami pesannya, kemudian bisa memberikan komentar sebagaimana yang diharapkan?

Sungguh hal itu merupakan keterampilan yang luar biasa.

Di lain sisi, wanita dituntut untuk bisa mengelola kelebihannya dalam berbicara ini dengan baik sehingga tidak menjadi kontra produktif. Allah telah memberikan potensi tersebut kepada wanita karena sangat sesuai dengan fitrah dan tugas yang diembannya sebagai istri, ibu, dan pendidik.

Dengan potensi itu ia bisa memberi motivasi dan dukungan moral saat anak atau suaminya tidak bersemangat, bercerita, membacakan buku, mengenalkan warna, huruf dan angka.

Dengan potensi itu ia tidak akan lelah melantunkan zikir pagi dan sore di telinga anaknya saat masih kecil ataupun membacakan ayat suci Al-Qur’an sampai anak tertidur lelap.

Dengan potensi itu pula ia tidak bosan menyuruh anaknya mandi walaupun untuk yang ke sekian kalinya, mengingatkan agar baju kotor setelah mandi ditaruh di tempatnya, menjelaskan pelajaran yang tidak dipahami si anak di sekolah, dan sebagainya.

Begitu pula wanita diharapkan cermat melihat kondisi suami dan memilih timing yang tepat jika ingin berbagi cerita. Entah tentang perilaku anak, uang belanja, sewa kontrakan dan lainnya.

Sehingga jika wanita tepat memilih waktu dan kondisi maka respons yang diharapkan dari suami juga bisa lebih terwujud.

Dalam kondisi yang ekstrem, hal tersebut pernah dicontohkan oleh Ummu Sulaim kepada suaminya saat harus memberitahukan anaknya yang meninggal sedangkan suaminya baru saja datang dari suatu perjalanan jauh. Dan sungguh, ini juga keterampilan yang tidak mudah.

Wanita muslimah juga bisa menggunakan potensi lisan ini untuk menyapa tetangga, menyambung silaturahmi, menghibur orang sakit, menghubungi orang tua ataupun mengajar dan berdakwah di lingkungannya.

Yang tak kalah penting, wanita harus sangat berhati-hati terhadap potensi lisan ini agar jangan sampai menjerumuskannya ke dalam dosa dengan melakukan dusta, ghibah, namimah atau hal-hal yang tidak bermanfaat seperti ngerumpi, menyebarkan rahasia, dan lainnya.

Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

إِنَّ أَحَبَّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبَكُمْ مِنِّي فِي الْآخِرَةِ مَحَاسِنُكُمْ أَخْلَاقًا وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي فِي الْآخِرَةِ مَسَاوِيكُمْ أَخْلَاقًا الثَّرْثَارُونَ الْمُتَفَيْهِقُونَ الْمُتَشَدِّقُونَ

Pada hari kiamat orang paling yang paling aku cintai dan paling dekat denganku dari kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya. Sedangkan orang yang aku benci dan paling jauh denganku dari kalian kelak di akhirat adalah orang yang paling buruk akhlaknya. Yaitu mereka yang banyak berbicara dan suka mencemooh manusia dengan kata-katanya.” HR. Ahmad)

Akhir kata, marilah pergunakan potensi lisan dengan sebaik mungkin sehingga menjadi sumber pahala dan mengantarkan kita ke janah-Nya. Amin

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami