Pernahkah Anda merasakan suatu gejolak yang fantastis tepat di kepala? Rasanya terkadang seperti berdenyut kencang atau seolah bergoncang bumi ini atau bahkan menjadikan badan lemas tak berdaya.
Ternyata ilmuwan atau yg sok ng-ilmuwan pun pernah ‘berbeza’ pendapat ttg apa itu puyeng.
Disebutkan bahwa Ibnu An Nafis yang wafat pada 17 Desember 1288 M, setelah hidup di bumi selama 74–75 tahun ini, pada ratusan tahun lalu pernah mendefinisikan pusing sebagai, “Satu keadaan yang tidak mengenakkan, sakit di kepala, atau disebut “nyut-nyutan.”
Ibnu Nafis menemukan bahwa, “Pusing disebabkan oleh adanya gelombang besar aliran darah yang ‘menyerbu’ di sekitar otak.”
Itu cara pikir seorang muslim di abad ke-13. Meski tidak sepenuhnya benar, karena berbagai keterbatasan literatur dan minimnya ilmu pengetahuan saat itu. Namun, sejarah berbicara satu fakta tentang Ibnu Nafis. Ternyata beliau sudah menorehkan karya ilmiah dan penemuan-penumuan di bidang medis sebanyak 110 edisi. MasyaAllah.
Oleh sebab itu teori ini dan teori lainnya tentang peredaran darah dalam tubuh manusia, Ibnu Nafis dianugerahi gelar sebagai ‘bapak aliran darah.’
Coba kita tengok, apa definisi pusing menurut orang-orang barat kala itu. Tepat di masa yang sama dengan Ibnu An Nafis. Orang-orang barat menganggap pusing adalah satu penyakit yang disebabkan oleh bercokolnya syetan di kepala manusia. Maka dari itulah, mereka meyakini bahwa satu satunya cara untuk mengobati pusing adalah dengan melobangi kepala yang bersangkutan. Mereka dengan mantapnya mempercayai bahwa lubang itu akan menjadikan si syetan keluar dari kepala. Pusing hilang!
Komentar penulis:
Ketika kepala dilubangi, puyeng memang hilang. Nyawa juga melayang. Hati-hati bila Anda bepergian ke barat (journey to the west) karena kabarnya masih ada yang menganut teori ini. Soalnya di sana juga ada yang gila sejarah yang juga mengangungkan peradaban barat semacam ini.
Ditulis oleh         : Akbar Fachreza
Editor                   : Yazid Abu Fida’
