Darusy Syahadah-Seluruh warga Darusy Syahadah Gunungmadu melaksanakan shalat gerhana bulan atau khusuf.
Pada saat terjadi gerhana bulan, cahaya Matahari yang seharusnya sampai dan diterima Bulan terhalangi oleh Bumi. Hal itu karena kedudukan Bumi berada di antara Bulan dan Matahari. Jadilah Bulan berada dalam bayang-bayang Bumi sehingga tidak terlihat.
Bagi seorang muslim yang melihat fenomena gerhana ini semestinya tidak berhenti hanya pada batas pemahaman sains saja. Ketika kebanyakan manusia hanya berhenti pada bahasan teori terjadinya gerhana, kaum beriman haruslah bisa mengambil hikmah lebih jauh dari itu.
Kaum muslimin hendaknya bisa menghayati fenomena alam yang terjadi di muka bumi ini, mengambil pelajaran (ibrah), dan merasakan tanda-tanda kebesaran Allah yang terhampar di berbagai belahan dunia (ayat kauniyah).
Maka pada hari Selasa 8 November 2022 seluruh warga Darusy Syahadah melaksanakan shalat sunah khusuf di masjid Baitul Makmur.
Adapun yang menjadi Imam shalat khusuf ini adalah Ustadz Amirul Haq dan selaku khatib adalah KH. Mustaqim Safar.
Dalam khutbahnya, KH. Mustaqim Safar menerangkan bahwa gerhana bulan merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT yang seharusnya menyadarkan kita untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
Selain itu, beliau juga menyampaikan amalan-amalan yang disunahkan untuk dilakukan pada saat terjadi gerhana bulan.
Beberapa amalan tersebut adalah memperbanyak berzikir kepada Allah, melaksanakan shalat sunah khusuf, bersedekah, berdoa, dan memperbanyak istighfar.
Demikianlah kurang lebih pesan yang disampaikan Ustadz Mustaqim dalam khutbah singkat setelah shalat khusuf.
Semoga dengan perantara terjadinya fenomena gerhana bulan ini kita bisa sadar dan menjadi semakin takut kepada Allah Ta’ala.
