Boyolali, 24 Januari 2025 – Suasana penuh semangat menyelimuti lapangan masjid Baitul Makmur di Pesantren Darusy Syahadah, Gunungmadu, Kedunglengkong, Simo, Boyolali, pada Jum’at pagi ini. Acara pembukaan Program Intensifikasi Pembentukan Karakter Niha’i (PIPKN) resmi dimulai pukul 06.00 WIB, dihadiri oleh para santri kelas akhir, yaitu kelas 3 KMI, 3 KMT dan kelas 2 DID-A. Acara ini akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan, sampai menjelang EBTA (Evaluasi Belajar Tahap Akhir).
Acara dibuka dengan pembacaan Al-Qur’an oleh perwakilan santri, yang menandai awal dari rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk membentuk karakter inti santri. Dalam sambutannya, ustadz Zaid Abdul Lathif, kepala sekolah dan kepengasuhan pesantren, mengingatkan para santri untuk memiliki sikap husnuzhan (berprasangka baik) terhadap setiap kegiatan yang akan dilalui. “Kami minta kepada santri niha’i untuk membangun suatu husnuzhan yang tinggi dari kegiatan yang ada, di mana pasti akan ada perkara-perkara yang tidak disukai, mungkin membosankan, bahkan menyulitkan,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya mental yang kuat untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Ustadz Muhammad Imron, kepala kepengasuhan unit DID, juga memberikan sambutan yang menggugah semangat. Ia menekankan bahwa tujuan pendidikan di pesantren bukan sekadar untuk mendapatkan gelar, tetapi untuk berkontribusi dalam merubah kemungkaran di masyarakat. “Bila orientasi kita di Darusy Syahadah semata-mata hanya karena untuk mendapatkan status gelar, tapi Islam tetap terpuruk, maka itu semua sia-sia,” tegasnya.
Program PIPKN ini dirancang untuk membentuk lima karakter inti yang diharapkan dapat melekat pada diri santri, yaitu ikhlas, disiplin, berkorban, sabar, dan tanggung jawab. Kegiatan outbound yang meliputi ketangkasan fisik dan kerjasama tim menjadi bagian penting dari proses pembelajaran ini.
Ustadz Ahmad Muqorrobin, salah satu pengisi acara, menambahkan, “Hanya karena mengharapkan ridho dari Allah lah kami mencoba membimbing para santri niha’i untuk bisa mewujudkan visi dan misi pesantren.” Ia berharap semangat juang para santri dapat kembali membara dan memaksimalkan potensi pengorbanan yang ada.
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk membangun karakter yang kuat, para santri diharapkan dapat menghadapi tantangan di masa depan dan menjadi agen perubahan di masyarakat. Pembukaan PIPKN ini bukan hanya sekadar acara, tetapi merupakan langkah awal menuju pembentukan generasi yang berakhlak mulia dan siap berkontribusi untuk umat. Acara ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi para santri, di mana mereka tidak hanya belajar tentang karakter, tetapi juga mengasah keterampilan sosial dan kepemimpinan. Melalui kegiatan outbound, para santri akan diajak untuk berkolaborasi dan saling mendukung, sehingga dapat memperkuat ikatan antar sesama.
Selain itu, akan ada penilaian terhadap setiap kelompok dalam kegiatan outbound, di mana kelompok yang menunjukkan kerjasama dan ketangkasan terbaik akan mendapatkan penghargaan. Ini diharapkan dapat memacu semangat kompetisi yang sehat di antara para santri, sekaligus memperkuat rasa kebersamaan.
Selama program berlangsung, para santri juga akan diajak untuk melakukan refleksi diri, di mana mereka dapat mengevaluasi kemajuan pribadi dan menetapkan tujuan untuk pengembangan karakter di masa mendatang. Dengan cara ini, setiap santri diharapkan dapat lebih memahami diri mereka sendiri dan berkomitmen untuk terus berkembang.
Selama kegiatan berlangsung, para ustadz akan mendampingi dan memberikan bimbingan, memastikan bahwa setiap santri dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai yang diajarkan. Dengan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, diharapkan para santri dapat lebih mudah menyerap pelajaran yang diberikan.
PIPKN bukan hanya sekadar program, tetapi merupakan sebuah komitmen untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan zaman dengan integritas dan keimanan yang kuat. Dengan dukungan penuh dari para ustadz dan pengasuh, diharapkan setiap santri dapat merasakan manfaat dari program ini dan menerapkannya dalam kehidupan mereka di masa depan.
Melalui program ini, Pesantren Darusy Syahadah berkomitmen untuk terus berupaya mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia dan siap menjadi pemimpin di masa depan. Dengan harapan dan doa, semoga setiap santri dapat menjalani proses ini dengan penuh kesungguhan dan mendapatkan manfaat yang maksimal dari setiap kegiatan yang diikuti. Dengan demikian, PIPKN diharapkan dapat menjadi jembatan bagi para santri untuk mengembangkan diri dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan di dunia yang semakin kompleks. Setiap momen dalam program ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang mendalam, baik secara akademis maupun spiritual.
Sebagai penutup, acara ini akan diakhiri dengan refleksi dan evaluasi, di mana para santri dapat berbagi pengalaman dan pelajaran yang didapat selama program. Dengan demikian, PIPKN tidak hanya menjadi sebuah program pelatihan, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual yang mendalam bagi setiap peserta. Melalui program ini, Pesantren Darusy Syahadah berkomitmen untuk terus mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia. Dengan semangat yang menggebu, para santri diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga menjadi momen penting untuk memperkuat rasa persaudaraan di antara mereka, menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan memotivasi.
