Adab kita fahami sebagai sopan santun, cara bersikap, bertutur berpakaian, berjalan mendengar dan bagaimana berprilaku ideal dalam kondisi dan situasi yang berbeda. Maka dalam proses menanamkan adab tentunya kita tidak bisa hanya mengandalkan peran sekolah. Karena sesungguhnya tanggung jawab terbesar dalam menanamkan adab ada di tangan keluarga dan orang tua. Sehingga kita menjumpai banyak pesan dari ulama salaf kepada orang tua terkait masalah penanaman adab ini.
Sufyan Ats Tsauri berkata: “Termasuk hak seorang anak atas orang tuanya yaitu hendaklah orang tua memperbagus adabnya”.
Ibnu Mas’ud juga berkata: “Biasakanlah anak-anakmu untuk sholat kemudian biasakanlah bagi mereka hal-hal yang baik karena perilaku-perilaku yang baik itu adalah ibadah”.
Ibnu Umar pun memerintahkan kepada kita dalam pesannya: “Didiklah anakmu karena engkau akan ditanya tentang anakmu adab apa saja yang sudah engkau tanamkan kepadanya dan ilmu apa saja yang sudah engkau ajarkan kepadanya dan anakmu akan ditanya tentang baktinya dan ketaatannya kepadamu”.
Adab yang harus pertama kali harus ditanamkan oleh orang tua adalah mengajarkan anak adab kepada Allah. Apa saja hak -hak Allah atas diri mereka dan bagaimana menempatkan Allah pada tempat yang seharusnya. Yakni dengan mengenalkan siapa Allah, apa sifat-sifat Allah, apa hak-hak Allah atas hamba-nya dan apa saja perintah dan larangan Allah kepada umat manusia .
Hak-hak Allah ini meliputi hak untuk di ibadahi, tidak dipersekutuklan, selalu ditaati, dimintai doa dan pertolongan, diagungkan ditakuti, dijadikan sandaran saat membutuhkan dan lain sebagainya.
Diwayatkan dari Mu’adz bin Jabal radhilayyahu’anhu, bahwa Nabi bertanya kepadanya: “Apa hak Allah atas hamba-Nya?” Mu’adz menjawab; ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu’. Beliau bersabda: “Hak Allah atas hamba-Nya adalah agar mereka beribadah kepada-Nya semurni-murninya, dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” Kemudian beliau juga bertanya: “Apa hak hamba atas Allah?” Mu’adz menjawab; “Allah dan rasul-Nya lah yang lebih tahu’. Beliau menjelaskan: “Hak hamba atas Allah adalah agar Dia tidak menyiksa mereka.” (muttafaqun ‘alahi)
Imam Nawawi berkata diwajibkan kepada setiap orang tua untuk mengajarkan anak-anak mereka yang masih kecil apa-apa hal-hal yang bisa membantu mereka saat mereka sudah balik dari perkara-perkara thaharah, shalat, keharaman zina, liwat, mencuri, berdusta dan lain sebagainya
Dari Abul ‘Abbas, Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu Ta’ala ‘anhuma, beliau berkata: “Suatu hari aku pernah (membonceng) di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda: “Nak, aku akan mengajarimu beberapa kalimat ; “Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Allah. Dan jika engkau memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Dan ketahuilah, seandainya umat ini bersatu untuk memberikan manfaat untukmu, maka mereka tidak akan bisa memberimu manfaat kecuali apa yang sudah Allah tetapkan untukmu. Dan seandainya mereka bersatu untuk memberikan bahaya untukmu, maka mereka tidak akan bisa memberimu bahaya kecuali apa yang sudah Allah tetapkan untukmu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR. Tirmidzi. Beliau berkata : “Hadits hasan shahih”)
Rasulullah menanamkan dalam diri Ibnu Abbas beberapa perkara-perkara penting tentang bagaimana seharusnya seorang hamba bersikap terhadap Allah. Yaitu dengan menjaga perintah-perintah Allah, memohon pertolongan kepada Allah berdoa dan meminta kepada Allah sebagai bentuk adab terhadap Allah yang semua ini harus pula kita tanamkan kepada anak kita
Jika penanaman adab terhadap Allah ini telah berhasil maka gambaran terbesarnya akan terlihat pada kemampuan anak di dalam menjaga shalat. Anak-anak yang sudah mampu untuk shalat lima waktu secara berjamaah tanpa perlu disuruh, diingatkan bahkan dioprak-oprak, dengan memakai pakaian shalatnya bahkan bersegera untuk memilih shof pertama, maka kita boleh berharap bahwa telah tertanamlah di dalam jiwa mereka adab terhadap Allah dengan baik. Sehingga di sini sangat penting bagi orangtua untuk menjadikan shalat dan kecintaan terhadap shalat sbagai basic penanaman adab terhadap Allah
Terkadang orang tua lebih mendahulukan untuk mengajarkan anak- anak mereka untuk memiliki adab dan sopan santun yang baik kepada orang tua, guru, teman dsb, tapi abai dalam mengajari anak bagaimana beradab kepada Allah. Padahal jika anak memiliki adab yang baik kepada Allah maka insya Allah adab kepada manusia akan mengikuti dan anak akan cenderung mudah diingatkan dan dibawa kearah kebaikan. Wallahu a’lam.
Oleh : Al-Faqir ila Ghufronillah