Boyolali — Selasa (10 Juni 2025) menjadi awal dari pelaksanaan Ujian Tulis Akhir Tahun bagi seluruh santri Syu’bah Ta’shil Ilmi (STI) Pondok Pesantren Darusy Syahadah. Ujian yang akan berlangsung hingga Kamis (26 Juni 2025) ini diadakan di kelas masing-masing mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai setiap harinya.
Suasana di lingkungan pondok tampak lebih khidmat dan serius dari biasanya. Santri-santri tampak mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh, membuka kembali catatan, berdiskusi, dan memperbanyak doa. Ujian ini bukan sekadar evaluasi hasil belajar, tetapi juga momentum untuk mengukur sejauh mana ilmu yang telah ditanamkan benar-benar meresap ke dalam diri.

Dalam pengarahan sebelum ujian dimulai, Ustadz Sudarisman Ahmad, Lc., M.A. menyampaikan pesan yang menggugah jiwa tentang hakikat menuntut ilmu. “Orang yang belajar hanya untuk ijazah atau menang lomba, ibarat orang yang berselancar di dasar laut. Dan orang yang belajar untuk ilmu, ibarat orang yang menyelami lautan. Memang tidak ada yang berdecak kagum atau bersorak, tapi jangan tanya kepuasan saat mendapat mutiara demi mutiara,” tuturnya penuh makna.

Beliau juga mengingatkan bahwa proses belajar bukanlah jalan instan. “Belajar itu ibarat naik tangga, harus dilewati dengan cara bertahap. Melompati satu saja anak tangga berisiko jatuh. Dalam keilmuan syariah, para ulama sudah menata tangga itu secara rapi,” lanjut beliau, menekankan pentingnya mengikuti tahapan dalam menuntut ilmu secara tertib dan beradab.
Tak hanya itu, Ustadz Sudarisman juga membekali para santri dengan tujuh kriteria ilmu yang bermanfaat. Menurut beliau, ilmu yang benar-benar membawa keberkahan adalah ilmu yang:
- Menambah rasa takut kepada Allah.
- Menambah pengetahuan akan aib sendiri.
- Menambah kekhusyukan dalam beribadah.
- Mengurangi cinta dunia.
- Menambah cinta akhirat.
- Menambah pengetahuan akan penghalang diterimanya amal.
- Menambah pengetahuan akan tipu daya setan.

Pesan-pesan tersebut menjadi bahan renungan bagi para santri untuk mengembalikan orientasi belajar mereka kepada tujuan yang hakiki: mencari ridha Allah dan menggapai keberkahan ilmu.
Semoga dengan pelaksanaan ujian ini, para santri tidak hanya diuji secara intelektual, tetapi juga dikuatkan dalam kesungguhan, keikhlasan, dan semangat untuk terus meniti jalan keilmuan, demi menjadi pewaris dakwah yang berilmu dan bertakwa.