BerandaRenunganSejarahHakikat Sejarah

Hakikat Sejarah

- Advertisement -spot_img

Istilah sejarah dalam bahasa arab dikenal dengan târîkh, dari akar kata arrakha yang berarti menulis atau mencatat; dan catatan tentang waktu serta peristiwa. Akan tetapi, istilah tersebut tidak serta merta hanya berasal dari kata ini. Sebagian pendapat bahwa istilah sejarah itu berasal dari istilah bahasa Arab syajârah, yang berarti pohon atau silsilah. Makna silsilah ini lebih tertuju pada makna padanan târîkh tadi; termasuk kemudian dengan padanan pengertian babad, mitos, legenda dan seterusnya.Syajâra berarti terjadi, syajârah an-nasab berarti pohon silsilah.

Kemudian sejarah, dalam pengertian terminologis atau istilahi, juga memiliki beberapa variasi redaksi. R.G. Collingwood misalnya mendefinisikan sejarah dengan ungkapan history is the history of thought (Sejarah adalah sejarah pemikiran); history is a kind of research or inquiry (Sejarah adalah sejenis penelitian atau penyelidikan). Pada kesempatan lain, Collingwood memaknakan sejarah (dalam artian penulisan sejarah atau historiografi), seperti membangun dunia fantasi (are peaple who bulid up a fantasy-word).

Nouruzzaman Shiddiqie mendifinisikan sejarah sebagai peristiwa masa lampau yang tidak hanya sekadar memberi informasi tentang terjadinya peristiwa itu, tetapi juga memberikan interpretasi atas peristiwa yang terjadi dengan melihat hukum sebab-akibat.

Jauh sebelumnya, Ibnu Khaldun (1332 – 1406), dalam kitabnya al-Muqaddimah, telah mendefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia; tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu, seperti kelahiran, keramah-tamahan, dan solidaritas golongan; tentang revolusi dan pemberontakan rakyat melawan golongan lain; akibat timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara dengan tingkatan bermacam-macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai kemajuan kehidupannya, berbagai macam ilmu pengetahuan, dan pada umunya tentang segala macam perubahan yang terjadi di dalam masyarakat karena watak masyarakat itu sendiri.

Roeslan Abdu al-Ghâni mengemukakan bahwa sejarah ialah ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadiannya; dengan maksud untuk menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya, untuk dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan masa sekarang serta arah progres masa depan. Ilmu sejarah ibarat penglihatan tiga dimensi; pertama penglihatan ke masa silam, kedua ke masa sekarang, dan ketiga ke masa yang akan datang. Atau dengan kata lain, dalam penyelidikan masa silam tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan-kenyataan masa sekarang yang sedang dihadapi, dan sedikit banyak tidak dapat kita melepaskan diri dari perspektif masa depan.

Kuntowijoyo dalam pengantar ilmu sejarah-nya mengemukakan, sejarah adalah rekonstruksi masa lalu, yaitu merekonstruksi apa saja yang sudah dipikirkan, dikejakan, dikatakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Namun, perlu ditegaskan bahwa membangun kembali masa lalu bukan untuk kepentingan masa lalu itu sendiri. Sejarah mempunyai kepentingan masa kini dan, bahkan, untuk masa akan datang. Oleh kerenanya, orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya. Kenyataannya, sejarah terus ditulis orang, di semua peradaban dan disepanjang waktu.Hal ini, sebenarnya cukup menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh sejarawan di atas tidaklah sama dalam hal isi, taraf dan tujuannya. Namun, dapat diambil beberapa unsur pokoknya, yakni adanya peristiwa, kisah, dan ilmu sejarah. Dalam hal ini dapat disimpulkan sejarah memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut. Pertama; Sejarah yaitu ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadian-kejadian di masa lampau.Kedua; Sejarah yaitu kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan manusia, yakni menyangkut perubahan yang nyata di dalam kehidupan manusia.Dan ketiga; Sejarah yaitu cerita yang tersusun secara sistematis (teratur dan rapi). (Arsalan)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

Silakan tulis komentar Anda demi perbaikan artikel-artikel kami