Tak terasa sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, insyaAllah. Para ulama dan mubaligh banyak memberikan ilustrasi yang indah tentang Ramadhan.

Kalau kita gambarkan, Ramadhan mirip sebuah pasar besar, mall besar, atau market besar yang menyediakan semua perabot dan kebutuhan serta apapun yang diinginkan manusia.

Sehingga cara dan strategi terbaik untuk mendapatkan semuanya adalah strategi “Daf’uts Tsaman” yaitu strategi bayar harga.

Hanya orang-orang yang mempunyai keberanian untuk membayar harga itulah yang akan mendapatkan semua yang ada di dalamnya.

Mental gratisan, malas-malasan, tidak berani mengeluarkan lebih dari yang seharusnya, maka tidak akan mendapatkan apa-apa.

Lihat saja apabila seseorang datang ke mall atau ke tempat manapun yang menjual sesuatu kemudian dia hanya mencari gratisan, pasti dia tak akan mendapat sesuatu.

Pun jikalau mendapatkan sesuatu, maka hanya akan dapat barang yang remeh-temeh, kecil, dan murah.

Sebaliknya, jika seseorang berani membayar harga, maka semua yang ada di sana pasti bisa dibawa pulang.

Begitu pula Ramadhan, karena Ramadhan ini ada banyak sekali barang-barang dan aneka macam yang Allah tawarkan kepada kita.

Maka cara untuk mendapatkan semua adalah berani membayar harganya, berani untuk mengeluarkan semua waktu, tenaga, dan pikiran.

Termasuk juga harta yang kita miliki demi memborong semua penawaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Karenanya mulai dari sekarang, kita siapkan bekal sebanyak-banyaknya.

Maka, pasar Ramadhan ini dibuka oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan kita bisa berkunjung ke dalamnya.

Kita pun bisa mendapatkan semua yang Allah sediakan untuk hamba-Nya.

Tanpa mempersiapkan bekal, maka kita seperti masuk pada sebuah mall dengan tidak membawa apa-apa.

Kita pun keluar dengan tidak membawa apa-apa.

Mari persiapkan diri sebaik mungkin.

Demikian pesan singkat ini, semoga bermanfaat bagi muslimin dan muslimat di manapun berada.

Oleh : Ustadz Abu Fatiah Al-Adnani

Lihat versi video ceramah beliau di link Youtube berikut:

Baca Juga : Mengenal Ashabul A’rOf dan Kisah Akhir Perjalanan Mereka